Virus Corona
Pulihkan Mental, Apa yang Harus Dilakukan setelah Selesai Isolasi Mandiri karena Covid-19?
Menjadi kebanggaan tersendiri bisa sembuh dari Covid-19 dan menyelesaikan isolasi mandiri.
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Menjadi kebanggaan tersendiri bisa sembuh dari Covid-19 dan menyelesaikan isolasi mandiri.
Selama menjalani isolasi mandiri tentunya sudah banyak berkorban waktu, tenaga hingga mental.
Oleh karenanya, selain memulihkan kondisi, juga penting untuk memulihkan kondisi mental.
Baca juga: Jangan Isolasi Mandiri, Pasien Covid-19 dengan Alasan Ini Lebih Baik Isoman di Tempat Terpusat
Baca juga: Masih Mudah Lelah meski Selesai Isoman atau Sembuh dari Covid-19, Ini Suplemen yang Bisa Dicoba
Pasien Covid-19 yang telah dikonfirmasi memiliki gejala seperti penyesalan dan kebencian, kesepian dan ketidakberdayaan, depresi, kecemasan, fobia, gelisah, dendam dan kurang tidur.
Hal tersebut bisa saja berlanjut meski mereka telah dinyatakan sembuh.
Karena itu, dibutuhkan langkah khsusu agar mereka yang telah sembuh dari Covid-19 tidak mengalami gangguan kesehatan mental.
Bagaimana caranya? Mereka yang baru saja dinyatakan sembuh dari Covid sangat membutuhkan dukungan lingkungan sekitar, terutama dukungan keluarga.
Saat dinyatakan positif Covid-19, pasien membutuhkan dukungan keluarga dalam bentuk perhatian dan tidak melakukan penolakan terhadap anggota keluarganya, namun lebih banyak menguatkan bisa melewati sakit dengan mudah.
Mereja juga harus mendapatkan ruangan tersendiri agar dapat melakukan isolasi secara mandiri, menyiapkan berbagai fasilitas dan kebutuhan agar mampu menghadapi proses penyembuhan dengan baik.
Baca juga: Bisa Jadi Gejala Long Covid-19, Ini Tips Mengatasi Rasa Mudah Lelah ketika Isolasi Mandiri
Baca juga: Risiko Isolasi Mandiri di Rumah saat Covid-19, Ini Keuntungan Isoman di Fasilitas Pemerintah
Selain itu, keluarga tetap harus mendapatkan informasi benar tentang status anggota keluarganya yang sembuh, dan memberikan nomor hotline untuk mendapatkan layanan psikologi secara daring.
Dari segi sosial, pasien dan keluarganya tidak dijauhkan dari interaksi sosial, tidak melakukan penolakan atau tetap memberikan kesempatan sebagai warga di lingkungannya, dan saling meyakinkan satu dengan yang lain tentang perlunya kehati-hatian.
Kita juga tidak boleh melakukan tindakan reaktif agresif pada pasien dan keluarganya, serta tetap mendukung lewat kelompok media sosial.
Setelah dinyatakan sembuh, pasien dan keluarganya dapat melanjutkan konsultasi masalah kesehatan jiwa dan psikososial pada layanan kesehatan primer (Puskesmas/klinik) atau menggunakan layanan berbasis online.
Layanan kesehatan jiwa yang disediakan di fasilitas kesehatan primer berupa promosi, prevensi dan pemulihan masalah kesehatan jiwa dan psikososial Covid-19.
Selain itu, pasien yang baru saja sembuh dari Covid-19 juga bisa melakukan hal berikut: