Virus Corona
Soal Fungsi Vitamin D untuk Cegah Kesakitan dan Kematian karena Covid-19, Ini Penjelasan Dokter
Menurut dr Henry, vitamin D bisa digunakan untuk mencegah dan efektif untuk menekan rasa sakit dan angka kematian dari Covid-19.
Penulis: Yonatan Krisna Halman Tri Santosa
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Vitamin D dinilai efektif untuk mencegah angka kesakitan dan kematian Covid-19.
Hal itu disampaikan oleh dokter Henry Suhendra, Founder Vitamin D Society.
Hal tersebut didukung dengan banyaknya jurnal dan penelitian yang dilakukan di berbagai negara yang meneliti tentang keefektivan vitamin D untuk mencegah angka kesakitan dan kematian akibat Covid-19.
"Banyak sekali jurnalnya, banyak sekali penelitian mengenai efektif kegunaan vitamin D untuk mencegah angka kesakitan dan angka kematian karena Covid," kata dr Henry melalui kanal YouTube Tribunnews pada Sabtu (24/7/2021).
"Kalau mau buka jurnal, itu sudah ada penelitian di India, Spanyol, Amerika."
Baca juga: Selain Berjemur, Penuhi Asupan Vitamin D di Masa Pandemi Covid-19 dengan Konsumsi Makanan Berikut
Baca juga: Tingkatkan Imun, Berikut Jenis Vitamin yang Paling Dibutuhkan Pasien Covid-19 saat Isolasi Mandiri
Mengutip dari seorang peneliti dari Chicago, David Melzer, dokter Henry mengatakan, jika vitamin D pada tubuh seseorang tinggi, maka kemungkinan seseorang tersebut terkena Covid-19 bisa turun sampai 50 persen.
"Bahkan dikatakan kalau peneliti dari Chicago itu, David Melzer mengatakan bahwa 'kalau vitamin D anda tinggi maka kemungkinan anda terkena Covid itu turun sampai 50 persen," ujar dr Henry.
"Bagi yang masih ragu itu karena belum melihat di Jurnal."
Namun, dr Henry mengatakan bahwa sifat vitamin D pada tubuh itu hanya mencegah, dan jika seseorang terkena Covid-19, maka hanya mengalami gejala ringan dan cepat sembuh.
"Mencegah, kalaupun sampai kena itu gejalanya tidak berat, bisa-bisa cuman OTG, gejala ringan dan cepat sembuh,"
"Musti diingat, vitamin D itu hanya salah satu dari sekian banyak faktor yang bermain."
Dokter Henry menegaskan, jika seseorang merasa tidak tertular dan merasa sehat, bukan berarti bisa berkerumun dan tidak menggunakan masker.
Akan tetapi, dirinya mengajurkan untuk selalu mengikuti anjuran dari pemerintah dan tetap melakukan Lima M.
"Kalau begitu nanti orang bilang begini dong' enggak usah pakai masker deh, kita keluar-keluar, berkerumun saja kan vitamin D tinggi kok,"
"Jangan menantang kodrat, kita menggunakan segala upaya, kalau misalnya pemerintah bilang lima M sekarang, ya lakukan."
Dokter Henry kembali menegaskan, bahwa vitamin D bersifat untuk mencegah tertular Covid-19.
"Ada sih pasien yang bertanya 'vitamin D saya dalam darah 100 ke atas, kok saya masih bisa kena?' saya katakan 'memangnya ada statement yang menyatakan vitamin D menjamin anda 100 persen tidak kena?' Jangan naif, di dunia ini tidak ada yang pasti," ujarnya.
"Kita tahu, segala macam yang kita lakukan itu hanya ikhtiar, ujung-ujungnya Tuhan juga yang menentukan,"
"Paling enggak kita sudah usaha maksimum, nanti terserah, mau kena atau tidak bukan urusan kita lagi, tambahnya."
Selain itu, dokter Henry juga menyarankan setiap orang untuk tetap mengikuti vaksinasi Covid-19 yang telah diberikan secara gratis oleh pemerintah.
"Vaksin dong, jangan sampai anda tidak ikut-ikutan tidak vaksin, pemerintah suruh vaksin, vaksin," jelas dokter Henry.
"Sudah dikasih gratis, masa tidak bersyukur."
Selain untuk menekan angka sakit dan kematian akibat Covid-19, vitamin D menurut dokter Henry berguna untuk meningkatkan imun tubuh.
Tapi, hal tersebut bukan hanya satu-satunya cara.
Terlebih, seseorang harus mengecek terlebih dahulu kandungan darah di dalam tubuh untuk mengetahui dosis vitamin D yang bisa dikonsumsi.
"Kita meningkatkan daya tahan tubuh kita dengan cara mengkonsumsi vitamin D, tapi saya mengatakan bahwa itu bukan satu-satunya," pungkas dr Henry.
"Yang penting darahmu itu berapa, kalau anda mau tanya dosis anda berapa, anda periksa dulu darahnya berapa, itulah titik tolak dimana kita berangkat, dosis awalnya berapa, karena setiap orang berbeda."
"Vitamin D tidak sama dengan vitamin C yang langsung beli main minum saja, ini beda-beda."
"Karena berapapun dosis yang anda minum, itu tidak menjamin darah anda akan optimal," sambung dr Henry.
Baca juga: Jangan Terlalu Banyak, Ini 4 Efek Samping Mengonsumsi Vitamin D secara Berlebihan
Baca juga: Bantu Cepat Pulih bagi Pasien Covid-19, Ini Jenis Vitamin dan Makanan yang Tepat selama Isoman
Lihat videonya dari menit 9.18:
Manfaat Vitamin D untuk Infeksi Covid-19
Vitamin D menjadi salah satu suplemen yang dianjurkan untuk dikonsumsi saat terinfeksi Covid-19.
Pemerintah juga membagikan suplemen vitamin D bagi pasien yang menjalani isolasi mandiri.
Paket obat gratis tersebut bisa diakses dengan layanan telemedicine yang bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan, dan dibagikan melalui puskesmas.
Padahal, sebelumnya vitamin D hanya dikenal sebagai nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk membangun dan menjaga tulang.
Dikutip dari WebMD.com, vitamin D sebenarnya sangat penting untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan meredakan peradangan.
Vitamin ini memainkan peran penting dalam meningkatkan respon imun.
Dia memiliki sifat anti-inflamasi dan imunoregulasi, dan sangat penting untuk aktivasi pertahanan sistem kekebalan tubuh.
Vitamin D juga dikenal untuk meningkatkan fungsi sel kekebalan, termasuk sel T dan makrofag, yang melindungi tubuh Anda dari patogen
Sayangnya banyak orang yang ternyata diketahui kekurangan asupan vitamin D di dalam tubuhnya.
Perlu diingat bahwa hingga kini belum ada obat-obatan atau suplemen yang menjamin seseorang untuk kebal terhadap Covid-19.
Namun, kekurangan vitamin D dinilai dapat menurunkan risiko perburukan kesehatan ketika seseorang terinfeksi Covid-19.
Penelitian ini melibatkan lebih dari 3.000 orang yang kadar vitamin D-nya diuji dalam 14 hari sebelum mereka menjalani tes Covid-19.
Selain itu, dikutip dari Healthline, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa suplemen vitamin D dapat meningkatkan respon imun dan melindungi terhadap infeksi pernapasan secara umum.
Baca juga: Bantu Cepat Pulih bagi Pasien Covid-19, Ini Jenis Vitamin dan Makanan yang Tepat selama Isoman
Baca juga: Jangan Terlalu Banyak, Ini 4 Efek Samping Mengonsumsi Vitamin D secara Berlebihan
Sebuah tinjauan baru-baru ini yang melibatkan 11.321 orang dari 14 negara menunjukkan bahwa suplementasi dengan vitamin D menurunkan risiko infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) baik pada mereka yang awalnya kekurangan vitamin D maupun yang cukup.
Dikatakan bahwa suplemen vitamin D juga telah terbukti mengurangi kematian pada orang dengan usia lebih tua, yang paling berisiko terkena penyakit pernapasan seperti Covid-19.
Dalam kondisi lain, kekurangan vitamin D dapat menyebabkan atau memperburuk masalah kesehatan ini:
1. Penyakit jantung
2. Tekanan darah tinggi
3. Diabetes
4. Infeksi dan masalah dengan sistem kekebalan Anda
5. Beberapa jenis kanker seperti kanker usus besar, prostat, dan payudara
6. Sklerosis ganda
Penyakit penyerta ini ini dapat meningkatkan risiko untuk Covid-19 yang parah.
Cara mendapatkan asupan vitamin D bisa dilakukan dengan berjemur di bawah paparan sinar matahari, sinar ultraviolet yang ada pada sinar matahari akan merangsang produksi vitamin D di dalam tubuh.
Cobalah untuk mendapatkan 15-20 menit sinar matahari pagi, tiga kali dalam seminggu.
Selain itu memakan makanan kaya vitamin D adalah cara yang bisa dilakukan, seperti:
1. Ikan berminyak (seperti salmon atau sarden)
2. Daging merah
3. Kuning telur
4. Minyak ikan kod
(Tribunwow.com/Krisna/Afzal Nur Iman)
Baca Artikel Terkait Covid-19 Lainnya