Breaking News:

Virus Corona

Ini Efek Jangka Panjang Obat Ivermectin, Paling Parah Bisa Merusak Fungsi Organ Hati

Dekan FK UI memperingatkan bahwa obat Ivermectin belum bisa disimpulkan sebagai obat yang dapat menyembuhkan pasien Covid-19.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
YouTube Badan POM RI
Dekan FK UI, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial dalam konferensi pers Penggunaan dan Pengawasan, Peredaran Ivermectin, Jumat (2/7/2021). 

Terakhir, Penny menegaskan bahwa Ivermectin tidak bisa dibeli secara bebas oleh masyarakat tanpa adanya resep dokter.

Simak videonya:

Cerita Eks Menteri Susi Pakai Ivermectin

Sebelumnya diberitakan, sebanyak delapan karyawan eks menteri Perikanan Susi Pudjiastuti yang positif Covid-19 berhasil sembuh setelah menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah.

Pada proses isolasi, Susi mengaku memberikan sejumlah obat, mulai dari Ivermectin hingga oralit.

Susi menegaskan, dirinya hanya bercerita bahwa usahanya menyembuhkan karyawannya berhasil.

Eks menteri Perikanan Susi Pudjiastuti membagikan pengalamannya menyembuhkan karyawannya yang positif Covid-19 dan menjalani isolasi mandiri. Diunggah di Instagram/@susipudjiastuti115, Rabu (30/6/2021).
Eks menteri Perikanan Susi Pudjiastuti membagikan pengalamannya menyembuhkan karyawannya yang positif Covid-19 dan menjalani isolasi mandiri. Diunggah di Instagram/@susipudjiastuti115, Rabu (30/6/2021). (Instagram/@susipudjiastuti115)

Baca juga: Hasil Studi Laboratorium: Vaksin Covid-19 Moderna Tunjukkan Harapan untuk Perangi Varian Delta

Baca juga: Penampakan Jenazah Pasien Covid-19 Berjejer sampai Teras di RSSA Malang, Warga Tak Boleh Isoman

Ia menegaskan dirinya tidak berusaha meyakinkan siapapun bahwa obat yang ia pakai ampuh untuk menyembuhkan pasien Covid-19.

Hal tersebut disampaikan Susi lewat akun Instagram miliknya @susipudjiastuti115, Rabu (30/6/2021).

"Saya tidak berusaha meyakinkan siapapun," kata Susi.

Susi menyampaikan, info mengenai pengobatan Covid-19 ia dapatkan dari berbagai macam sumber, mulai dari artikel hingga riset.

Ia mengatakan dalam situasi darurat, harus bisa segera mengambil keputusan.

"Tetapi dalam situasi Covid sekarang ini di mana rumah sakit sudah tidak bisa menampung pasien, lalu juga kita tidak terlalu tahu obatnya apa untuk diobatin," tegas Susi.

"Dalam menyelesaikan persoalan seperti ini kadang-kadang kita harus berani mengambil keputusan," kata Susi.

Susi menegaskan, selain memberikan Ivermectin, dirinya juga memberikan karyawannya Alka-Seltzer, Paracetamol, hingga Oralit karena para karyawannya tidak bisa menerima infus.

Susi mengatakan, setiap karyawannya yang isolasi, harus mengonsumsi oralit sehari lima kali.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Covid-19Virus CoronaIvermectinBadan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)Penny LukitoUniversitas Indonesia
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved