Terkini Nasional
Ditegur karena Terus Potong Ucapan Eks Penasihat KPK, Ngabalin Tolak: Kalau Dibiarkan Menyesatkan
Perdebatan terjadi antara Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin, dengan Mantan Penasihat KPK Abdullah Hehamahua.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Perdebatan terjadi antara Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin, dengan Mantan Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abdullah Hehamahua.
Dilansir TribunWow.com, perdebatan keduanya terjadi saat membahas 75 pegawai KPK yang dinonaktifkan.
Ali Ngabalin bahkan sampai ditegur presenter karena terus memotong penjelasan Abdullah.

Baca juga: Nasib Kasus Besar yang Masih Diselidiki Novel Baswedan dkk, Harus Diserahkan ke Atasan di KPK
Baca juga: Penjelasan KPK soal Nasib Novel Baswedan dkk, Hanya Kerja Langsung Sesuai Arahan Atasan
Hal itu terjadi dalam kanal YouTube tvOneNews, Selasa (11/5/2021).
"Korupsi itu kejahatan luar biasa maka undang-undangnya luar biasa, lembaganya juga luar biasa," ucap Abdullah.
"Saya katakan bahwa peralihan ke ASN itu kesepakatan Komisi III dan pemerintah."
"Ada dua poin, tidak boleh ada pemberhentian."
Belum selesai Abdullah menjelaskan, Ngabalin langsung memotong pembicaraannya.
Ngabalin menyebut 75 pegawai KPK belum diberhentikan.
"Yang memberhentikan pegawai KPK sekarang siapa? Coba bapak jawab, sudah ada?," sahut Ngabalin.
"Kan nanti prosesnya kan," sambung Abdullah.
Baca juga: Kini Dinonaktifkan dari KPK, Novel Ungkit Dulu Terima Penghargaan: Apa Enggak Aneh
Baca juga: Resmi Dinonaktifkan KPK, Novel Baswedan Siap Melawan: Ini Bukan Hanya soal Lulus Tes TWK atau Tidak
Dengan suara tinggi, Ngabalin menegaskan hingga kini 75 pegawai KPK itu belum diberhentikan.
Ngabalin bahkan menyebut Abdullah hanya membodohi publik.
"Ah jangan nanti prosesnya, belum ada pemberhentian, tidak boleh pegawai KPK diberhentikan tanpa koordinasi dengan Badan Kepegawaian Negara," bentak Ngabalin.
"Ingat itu, jangan bikin bodoh ini publik, bapak tidak mengerti."