Terkini Nasional
Kini Dinonaktifkan dari KPK, Novel Ungkit Dulu Terima Penghargaan: Apa Enggak Aneh
Penyidik Senior KPK Novel Baswedan telah menyatakan akan melawan penonaktifan dirinya.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan resmi dinonaktifkan tugasnya di KPK.
Ia bersama 74 pegawai lainnya dinonaktifkan berdasarkan Surat Keputusan (SK) pimpinan KPK pada Selasa (11/5/2021).
Menanggapi hal tersebut, Novel mengungkit bagaimana dulu dirinya pernah menerima penghargaan antikorupsi level internasional hingga mendapat pujian dari KPK.

Baca juga: Resmi Dinonaktifkan KPK, Novel Baswedan Siap Melawan: Ini Bukan Hanya soal Lulus Tes TWK atau Tidak
Novel mengungkapkan hal itu lewat akun Twitter miliknya @nazaqistsha, Selasa (11/5/2021).
Novel mencuitkan tautan tentang penghargaan yang ia terima pada tahun 2020 lalu.
Dikutip dari Kompas.com, penghargaan itu diketahui merupakan penghargaan antikorupsi internasional yang diberikan langsung oleh Perdana International Anti-Corruption Champion Foundation (PIACCF) di Malaysia, Selasa (11/2/2020).
Novel kala itu menerima langsung penghargaan dari Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad.
Dilansir WARTAKOTAlive.com, penghargaan tersebut juga sempat mendapat pujian atau sanjungan dari KPK lewat Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri.
Ali pada saat itu menyatakan, Novel cocok menerima penghargaan karena pada tahun 2017 silam, Novel mendapat serangan berupa penyiraman air keras.
Pada caption di Twitter, Novel menuliskan dirinya merasa aneh karena seperti dimusuhi di negeri sendiri.
"Apa nggak aneh, perjuangan anti korupsi seperti dimusuhi di negeri sendiri, justru dihormati di internasional." tulisnya.
Kabar terbaru, Novel menyatakan dirinya siap melawan atas penonaktifan dirinya dan 74 pegawai KPK lainnya.
Novel menganggap, ada upaya menjegal orang-orang berintegritas yang bekerja dengan baik di KPK.
"Yang jelas begini, kami melihat ini bukan proses yang wajar, ini bukan seleksi orang tidak kompeten dinyatakan gugur tapi ini upaya yang sistematis yang ingin menyingkirkan orang bekerja baik untuk negara, ini bahaya!," kata Novel lewat pesan singkat, Selasa (11/5/2021), dikutip dari Tribunnews.com.