Wacana Presiden 3 Periode
Tolak Wacana Presiden 3 Periode, Anggota DPD RI: Hanya Memancing Sikap Kenegarawanan Jokowi
Anggota Komisi I DPD RI, Abdul Rachman Thaha menolak keras wacana perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode.
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Anggota Komisi I DPD RI, Abdul Rachman Thaha buka suara soal isu perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode.
Dikutip dari Tribunnews.com, Abdul Rachman Thaha menolak keras wacana perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode.
Meski pihaknya mendukung amandemen UUD 1945, Thaha mengungkapkan, dukungan tersebut dikecualikan untuk wacana yang pertama kali dikemukakan oleh inisiator Partai Ummat, Amien Rais itu.
Baca juga: Soal Isu Presiden 3 Periode, Qodari Ungkit Sepak Terjang Amien Rais: Undang-undang Bukan Kitab Suci
Thaha pun yakin, hampir 100 persen anggota DPD RI lainnya menolak wacana tersebut.
"Saya pastikan 100 persen anggota DPD RI mendukung amandemen UUD, namun semata-mata terkait pokok-pokok haluan negara penataan kelembagaan MPR dan penguatan kelembagaan DPD."
"Sementara terkait perubahan masa jabatan presiden menjadi tiga periode, 99,9 persen keyakinan saya bahwa 136 orang anggota DPD menolak amandemen UUD," ujar Thaha, dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com, Rabu (17/3/2021).
Bahkan, apabila syarat untuk mengubah Pasal 7 UUD 1945 tentang masa jabatan presiden dan wakil presiden terpenuhi, ia menilai masyarakat patut curiga.
"Apabila syarat minimal 50 persen+1 (bagi putusan untuk mengubah pasal UUD) terpenuhi, namun tanpa mengandung unsur DPD di dalamnya."
"Maka semesta rakyat dapat menilai fatsoen politik wakil-wakil mereka di gedung kura-kura," ungkap pria asal Sulawesi Tengah ini.
Sampai masa akhir jabatannya, Thaha mengaku akan tetap menolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden itu.
Bahkan, ia tak ragu untuk mengungkapkan kepada publik apabila ada anggota DPD yang menyetujui wacana tersebut.
"Saya pribadi akan bersikukuh pada sikap penolakan itu sampai akhir masa jabatan saya di DPD RI."
"Jika saya mengetahui ada anggota DPD yang berpolitik transaksional dengan cara yang tidak etis terkait perubahan masa jabatan presiden, saya akan buka nama yang bersangkutan ke masyarakat," tegasnya.
Baca juga: Amien Rais Tuduh Jokowi Mau 3 Periode, Ali Ngabalin Tegur: Jangan Main Sebarkan Berita, Itu Fitnah
Menurutnya, isu perpanjangan masa jabatan presiden hingga tiga periode ini memang sengaja 'digoreng'.
Hal itu untuk memancing sikap dan loyalitas kenegarawanan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Isu masa jabatan presiden tiga periode, saya yakini, hanya pancingan terhadap watak kenegarawanan Jokowi."
"Anggaplah bahwa pada isu lain, publik mempersoalkan sikap kenegarawanan Presiden."
"Tapi khusus pada wacana penambahan periode masa jabatan presiden, jika itu benar-benar menjadi kenyataan, maka ini akan menjadi realitas yang terlalu mahal bagi reputasi Presiden dan terlalu suram bagi catatan perjalanan negara-bangsa Indonesia," pungkasnya.
Wacana Presiden 3 Periode
Sebelumnya diberitakan, Mantan Ketua MPR RI Amien Rais mengungkapkan kecurigaannya terkait adanya upaya dari pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menguasai semua lembaga tinggi negara.
Hal itu disampaikannya melalui akun YouTube Amien Rais Official, pada Minggu (14/3/2021).
"Tentu ini sangat berbahaya. Jadi sekarang sudah ada semacam publik opini yang mula-mula samar-samar sekarang semakin jelas ke arah mana rezim Jokowi ini untuk melihat masa depannya," ujar Amien.
Pendiri Partai Ummat itu juga curiga, rezim Presiden Jokowi akan mendorong adanya sidang MPR untuk melakukan perubahan terhadap dua pasal.
Baca juga: Arief Poyuono Lantang Minta Jokowi 3 Periode: Dukung Presiden, Bukannya Malah Bikin Timses Capres
Amien mengatakan, satu di antara dua pasal itu di antaranya mengubah pasal agar Presiden Jokowi bisa kembali memimpin dalam tiga periode.
Namun, Amien menegaskan bahwa semua hal itu masih menjadi dugaannya.
"Jadi mereka akan mengambil langkah pertama meminta sidang istimewa MPR ya mungkin satu dua pasal yang katanya perlu diperbaiki."
"Yang mana saya juga tidak tahu. Tapi kemudian nanti akan ditawarkan pasal baru yang kemudian memberikan hak bahwa presiden itu bisa dipilih tiga kali," ungkap Amien.
Bantahan Presiden Jokowi
Diketahui, Presiden Jokowi membantah akan melakukan manuver untuk mengubah masa jabatan presiden menjadi tiga periode.
Joowi memastikan untuk tidak berminat menjadi presiden tiga periode dan meminta agar tidak membuat kegaduhan.
"Apalagi yang harus saya sampaikan? Bolak-balik, ya sikap saya enggak berubah."
"Jangan membuat kegaduhan baru, kita saat ini tengah fokus pada penanganan pandemi," kata Jokowi pada Senin (15/3/2021), dikutip dari YouTube Sekretariat Kabinet.
Sama dengan pernyataanya pada 2019 lalu, Jokowi menegaskan menolak jabatan presiden menjadi tiga periode.
Ia pun memastikan tidak akan menjadi presiden tiga periode karena akan tegak lurus dengan amanah konstitusi yang berlalu.
"Dan saya tegaskan, saya tidak ada niat, tidak ada juga berminat menjadi Presiden tiga periode."
"Konstitusi mengamanahkan dua periode, itu yang harus kita jaga bersama-sama," pungkas Jokowi. (*)
Berita lainnya terkait Wacana Presiden 3 Periode
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Anggota DPD RI Tolak Wacana Presiden 3 Periode, Ungkap Hanya Memancing Sikap Kenegarawanan Jokowi