Wacana Presiden 3 Periode
Soal Isu Presiden 3 Periode, Qodari Ungkit Sepak Terjang Amien Rais: Undang-undang Bukan Kitab Suci
Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari buka suara soal isu presiden menjabat tiga periode.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari buka suara soal isu presiden menjabat tiga periode.
Sebelumnya, isu tersebut muncul setelah disinggung oleh politisi senior, Amien Rais.
Dilansir TribunWow.com, Qodari menganggap hal tersebut mungkin saja terjadi.
Pasalnya, ia menyebut Undang-undang Dasar bisa diubah sesuai dengan kondisi tertentu.

Baca juga: Arief Poyuono Lantang Minta Jokowi 3 Periode: Dukung Presiden, Bukannya Malah Bikin Timses Capres
Baca juga: Ramai Isu Jabatan Presiden 3 Periode, Qodari: Tidak Bisa Menghadapi UUD seperti Kitab Suci
Hal itu diungkapkan Qodari dalam kanal YouTube Kompas TV, Selasa (16/3/2021).
"Beliau (Amien Rais) mengatakan, mengeluarkan keterangan politik 'Wah ini mau tiga periode'," kata Qodari.
"Supaya konstituennya membaca Pak Amien tetap teguh tidak bergeser."
"Tetapi di sisi yang lain, menurut saya yang namanya politisi banyak yang man of contradiction."
"Sebenarnya man of contradiction itu enggak bisa dipakai cuma buat Pak Jokowi. Bisa dipakai Pak Ali, bisa dipakai Pak Amien Rais," sambungnya.
Terkait hal itu, Qodari lantas mengungkit sepak terjang politik Amien Rais.
Baca juga: Yusril Ihza Mahendra Tanggapi Wacana Presiden 3 Periode: Tampaknya Sulit karena Ada Faktor Trauma
Baca juga: Soal Wacana Presiden 3 Periode, Hidayat Nur Wahid: Amandemen Tak Bisa karena Permintaan Presiden
Termasuk, saat Amien Rais ikut menggulingkan pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
"Beliau yang ngotot bahwa Bu Mega tak tepat jadi presiden tahun 1999 walaupun perolehan PDIP paling besar," jelas Qodari.
"Mendukung Gus Dur lalu kemudian Beliau amandemen sendiri itu keputusan politik."
"Beliau ikut dan terdepan dalam gerakan menjatuhkan Gus Dur."
"Jadi Beliau ya mengamandemen, ada ijtihad politik dengan membentuk Partai Amanat Nasional," sambungnya.