Isu Kudeta Partai Demokrat
BW Tuding Pemerintah Brutal Campuri Urusan Demokrat, Ngabalin: Kok Jokowi yang Jadi Bulan-bulanan?
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin menjawab tudingan Kuasa Hukum Partai Demokrat, Bambang Widjojanto.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin menjawab tudingan Kuasa Hukum Partai Demokrat, Bambang Widjojanto (BW).
Dilansir TribunWow.com, Ngabalin menyebut pernyataan Bambang itu sudah menyesatkan masyarakat.
Sebelumnya, Bambang sempat menduga pemerintah mengakomodasi Partai Demokrat kubu Moeldoko untuk mengadakan Kongres Luar Biasa (KLB) di Deliserdang, Sumatera Utara.

Baca juga: Tolak Hasil KLB, Ibas Pimpin Ikrar Setia Fraksi Demokrat DPR RI untuk AHY, Berikut Bunyinya
Baca juga: Singgung Demokrat, Mardani Ali Peringatkan Jokowi soal Wacana Jabatan Presiden 3 Periode
Terkait hal itu, Ngabalin lantas mengaku jijik mendengar ucapan Bambang tersebut.
"Apa komentar saya atas permantaan saudara Bambang Widjojanto?," ujar Ngabalin, dikutip dari kanal YouTube Official iNews, Senin (15/3/2021).
"Saya bilang, lucu, geli dan jijik."
Ngabalin menyebut, tudingan keterlibatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kudeta Partai Demokrat itu sangat tak berdasar.
Menurut dia, isu kudeta merupakan masalah internal partai yang tak ada sangkutpautnya dengan Jokowi.
"Ada orang Demokrat, masalahnya internal partai, yang membuat KLB orang Demokrat," jelasnya.
"Kok Jokowi yang jadi bulan-bulanan?"
Baca juga: Marzuki Alie Berikan Pesan ke Bambang Widjojanto yang Sebut Pemerintah Jokowi Brutal soal Demokrat
Baca juga: Sambangi Kediaman JK, AHY Dapat Wejangan dan Sebut Didukung soal Demokrat: Miliki Hubungan Sejarah
Karena itu, Ngabalin menganggap ada yang keliru dari pemikiran Bambang.
Tak hanya keliru, ia bahkan menyebut pemikiran Bambang sudah menyesatkan sejumlah pihak.
"Ini ada kerangka berpikir yang keliru, menyesatkan publik," kata Ngabalin.
"Tidak hanya sesat tapi menyesatkan."
"Di mana logikanya ada masalah internal partai politik, partai itu dinilainya telah diserang. Kemudian pemerintah yang sah yang diserang?"
"Kemudian ada brutalisme demokrasi, lucu, diksi yang butuh referensi kuat," tukasnya.
Simak videonya berikut ini mulai menit ke-1.10:
Pesan Marzuki Alie untuk Bambang Widjojanto
Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat versi kongres luar biasa (KLB), Marzuki Alie tanggapi pernyataan dari pengacara Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Bambang Widjojanto (BW).
Bambang Widjojanto sebelumnya menyebut bahwa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) brutal.
Tudingan tersebut disampaikan menyusul ada anggapan bahwa persoalan di Partai Demokrat ada campur tangan dari pemerintahan Jokowi.
Baca juga: Sambangi Kediaman JK, AHY Dapat Wejangan dan Sebut Didukung soal Demokrat: Miliki Hubungan Sejarah
Baca juga: Heran Jokowi Tak Tahu Pergerakan Moeldoko dalam KLB Demokrat, Pengamat Politik: Tidak Bertanya?
Dilansir TribunWow.com dalam kanal YouTube Refly Harun, Minggu (14/3/2021), Marzuki Alie lantas memberikan pesan kepada Bambang.
Marzuki Alie meminta kepada Bambang untuk tetap menjaga etika dalam berpendapat.
Dirinya juga menegaskan bahwa persoalan Partai Demokrat tidak ada kaitannya dengan pemerintah maupun presiden.
"Jangan mengaitkan ini dengan menuduh-nuduh pemerintah. Sangat tidak etis ada yang bilang brutalitas negara," ujar Marzuki Alie.
Marzuki Alie juga meminta kepada Bambang untuk memahami terlebih dahulu permasalahan yang sebenarnya terjadi.
Ia menambahkan, jangan justru membalik-balikkan fakta.
"Kami ini orang yang disakiti, kami ini orang yang dizalimi bahwa kami ini harus berbuat sesuatu untuk mengalihkan partai ini menjadi partai sebagaimana niat, komitmen orang-orang yang mendirikan partai ini pada awal-awal dulu," ungkap Marzuki Alie.
"Jadi saya harapkan Pak Bambang Wijojanto yang menuduhkan ini dengan berbagai diksi dan tidak baik lah,"
Baca juga: Ditawari Gabung Partai Demokrat Versi KLB, Andi Mallarangeng: Pak Moeldoko Ini Blunder Besar
Lebih lanjut, mantan Ketua DPR RI itu berharap kepada Bambang yang notabene merupakan orang hukum, harus bisa lebih melihat suatu persoalan dari dua sudut pandang.
"Kalau Anda sebagai pekerja hukum silakan, kalau Anda penegak hukum harusnya Anda melihat dua sisi, kalau Anda sebagai pembela demokrasi harusnya melihat siapa yang sebenarnya ditindas, siapa yang melakukan tirani," kata Marzuki Alie.
"Kita harapkan jangan Partai Demokrat ini akan mengadirkan oligarki politik di masa-masa akan datang," pungkasnya. (TribunWow.com/Tami/Elfan)