Vaksin Covid
Ini Perhitungan Pemerintah soal Kelompok yang Divaksin Covid-19, Menkes Budi: Butuh 426 Juta Dosis
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan pertimbangan pemerintah dalam pembagian vaksin Covid-19.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan pertimbangan pemerintah dalam pembagian vaksin Covid-19.
Dilansir TribunWow.com, hal itu terungkap dalam konferensi pers yang ditayangkan kanal YouTube Kompas TV, Selasa (29/12/2020).
Diketahui pemerintah telah memesan vaksin buatan Sinovac, Pfizer, Novavax, dan AstraZeneca yang akan segera didistribusikan.

Baca juga: Kabar Baik, Pemerintah akan Lakukan Pengadaan Vaksin Covid-19 AstraZeneca dan Pfizer 200 Juta Dosis
Budi Gunadi kemudian menjelaskan skema pembagian vaksin Covid-19 yang sedang direncanakan.
"Dari 269 juta rakyat Indonesia, kalau kita ingin mengejar herd immunity usia di atas 18 tahun, ada 188 juta orang," terang Budi Gunadi.
Ia menjelaskan dari keseluruhan jumlah penduduk Indonesia, ada sejumlah kelompok yang diperkirakan tidak termasuk penerima vaksin.
"Dari 188 juta ini, kalau kita keluarkan yang memiliki komorbid berat, kita mengeluarkan yang juga pernah terkena Covid-19 positif, kita mengeluarkan ibu-ibu hamil yang masuk kategori eksklusi," paparnya.
"Jumlah yang menjadi target vaksinasi adalah 181 juta rakyat," kata mantan Wakil Menteri BUMN ini.
Budi kemudian menjelaskan di luar jumlah itu ada vaksin yang harus dipersiapkan menjadi cadangan, yakni jumlahnya 15 persen.
Baca juga: Daftar Penyakit Komorbid yang Layak dan Belum Layak Vaksin Covid-19 Menurut PAPDI, Apa Saja?
Ia menyebut kebijakan itu sesuai anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization atau WHO).
"Dengan memperhitungkan bahwa satu orang membutuhkan dua dosis vaksin dan juga memperhitungkan guidelines dari WHO bahwa kita mempersiapkan 15 persen untuk cadangan," kata Budi.
"Maka total vaksin yang dibutuhkan ada sekitar 426 juta dosis vaksin," ungkapnya.
Budi menerangkan jumlah itu telah diperkirakan dan sedang direncanakan untuk dipenuhi.
"Ini adalah jumlah yang sangat besar. Pemerintah sudah berusaha keras untuk memastikan bahwa kita bisa mengamankan jumlah ini," jelasnya.
Lebih lanjut, Budi menyebut ada beberapa pembuat vaksin yang sudah setuju menyalurkan produknya ke Indonesia, sementara masih ada yang dalam proses kesepakatan.