Breaking News:

UU Cipta Kerja

Sebut Pemerintah Selalu Cari 'Kambing Hitam' Demo, Refly Harun: Kali Ini KAMI dan Gatot Nurmantyo

Pakar hukum tata negara Refly Harun menanggapi pengusutan kasus kerusuhan pada demo menolak omnibus law Undang-undang Cipta Kerja (UU Ciptaker).

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Capture YouTube Refly Harun
Presidium KAMI Gatot Nurmantyo (kiri) dan deklarator KAMI Refly Harun (kanan) membahas demo tolak UU Cipta Kerja yang berakhir ricuh, diunggah Kamis (15/10/2020). 

Pakar komunikasi itu menganggap hal ini sebagai fakta yang menarik.

Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia (UI), Ade Armando dalam tayangan Rosi, KompasTV yang diunggah pada Sabtu (30/5/2020).
Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia (UI), Ade Armando dalam tayangan Rosi, KompasTV yang diunggah pada Sabtu (30/5/2020). (YouTube KompasTV)

Pasalnya, secara politik terkesan KAMI memang sengaja disasar pemerintah.

Selain itu, aktivis KAMI menjadi sasaran dugaan dalang di balik kerusuhan yang berniat menjatuhkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Ini artinya KAMI sekarang, kalau kita baca dari komunikasi politiknya, betul-betul dijadikan kelompok yang dijadikan sasaran," ungkap Ade Armando.

"Diduga merekalah yang terlibat dalam apa yang dituduhkan kerusuhan-kerusuhan yang disengaja untuk menjatuhkan Jokowi," jelasnya.

Baca juga: Polisi Ungkap Isi Pesan Grup WA KAMI Medan, Provokasi atas Kerusuhan Demo Tolak UU Cipta Kerja

Meskipun begitu, Ade menilai hal ini bukan berarti pengalihan isu dari persoalan utama, yakni UU Cipta Kerja yang menjadi objek protes masyarakat.

"Kita enggak bisa katakan, kalau ada gerakan kelompok orang yang sengaja ingin memanas-manasi keadaan sehingga terjadi kerusuhan. Dan itu kerusuhannya jelas-jelas terencana," komentar Ade.

Ade menambahkan, dirinya tidak menampik memang ada koordinator yang mengatur jalannya demo dan kerusuhan, bahkan melibatkan kalangan pelajar.

"Dan itu kerusuhannya jelas-jelas terencana. Ada yang membawa bom molotov, ada anak-anak yang membawa ketapel, ada orang-orang yang membawa senjata tajam, orang-orang yang sebetulnya tidak paham apa yang dipersoalkan tapi terlibat," paparnya.

"Anak-anak STM, anak-anak SMA, anak-anak SMP, oran-orang yang sebetulnya tidak ada kaitannya dengan buruh, itu semua memang ada yang mengorganisir," jelas Ade. (TribunWow.com/Brigitta)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI)Refly HarunGatot NurmantyodemoUU Cipta KerjaOmnibus Law
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved