Breaking News:

Virus Corona

Statementnya dengan Moeldoko Dinilai Menuding RS soal Covid-19, Ganjar: Konteksnya Tak Seperti Itu

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meluruskan pernyataanya bersama Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko yang tengah menjadi sorotan.

Youtube/tvOneNews
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meluruskan pernyataanya bersama Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko yang tengah menjadi sorotan karena dinilai menuding pihak rumah sakit. 

TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meluruskan pernyataannya bersama Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko yang tengah menjadi sorotan.

Sebelumnya Ganjar dan Moeldoko meminta supaya pihak rumah sakit tidak meng-Covid-kan semua pasien yang meninggal.

Pernyataan dari Ganjar dan Moeldoko tersebut dinilai menuding pihak rumah sakit banyak yang tidak jujur terkait data kematian pasien di tengah pandemi Covid-19.

Ganjar Pranowo memimpin rapat rutin koordinasi percepatan penanganan Covid-19 di Gradhika Bhakti Praja kompleks kantor Pemprov Jateng, Senin (28/9/2020).
Ganjar Pranowo memimpin rapat rutin koordinasi percepatan penanganan Covid-19 di Gradhika Bhakti Praja kompleks kantor Pemprov Jateng, Senin (28/9/2020). (DOK. Humas Pemprov Jateng)

Singgung Kawasan yang Terapkan Lockdown Daerah karena Covid, Jokowi: Tidak Perlu Sok-sokan

Soal Imbauan Jokowi Jangan Sok-sokan Lockdown, Riza Patria: Kami Selalu Mengikuti Fakta dan Data

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Senin (5/10/2020), Ganjar mengatakan bahwa percakapannya dengan Moeldoko banyak yang salah mengartikan.

Menurut Ganjar, dirinya tidak ada tujuan untuk mendiskreditkan para tenaga kesehatan maupun pihak rumah sakit.

"Konteksnya tidak seperti itu. Konteksnya itu, Beliau Pak Moeldoko awalnya menanyakan, 'Pak Ganjar, saya baca berita, ada rumah sakit-rumah sakit yang meng'covid'kan pasien, bagaimana yang terjadi di Jawa tengah?'," ujar Ganjar saat dihubungi Kompas.com.

"Kemudian ya saya jawab, kalau berita itu di kita ya ada Pak. Maka kalau di kita sekarang, lebih baik kita bersihkan datanya. Kita cek satu per satu," kata Ganjar.

Ganjar mengakui bahwa memang terdapat dan sudah mendengar pemberitaan tersebut dengan harapan pihak rumah sakit tertentu bisa mendapatkan insentif dari pemerintah.

Bahkan dikatakannya pemberitaan sudah muncul sejak Juli 2020 lalu. 

Namun Ganjar menilai pemberitaan tersebut tidak dikonfirmasikan secara pasti kepada yang bersangkutan sehingga dirinya belum bisa memastikan kebenarannya.

"Isu itu kan ada di berita kalau enggak salah bulan Juli, saya baca-baca berita begitu. Semua cuma ngomong aja, katanya-katanya saja. Nah, itu konteks mengapa Pak Moeldoko bertanya ke saya. Dalam konteks itu," jelas Ganjar.

Tegaskan Tidak Ada Zona Merah di Jawa Tengah, Ganjar Pranowo: 14 Daerah Zona Kuning, 21 Zona Oranye

Oleh karenanya, kepada Moeldoko, Ganjar memastikan bahwa di Jawa Tengah tidak ada rumah sakit yang 'nakal' dengan melabeli Covid-19 untuk semua pasien yang meninggal.

Dikatakannya bahwa data pasien meninggal yang disebut Covid-19 harus disertai data-data yang jelas dan transparan.

"Yang sekarang dan seterusnya, sebelum data kematian itu di-upload, sekarang wajib, sekali lagi, sekarang wajib rumah sakit memberikan surat keterangan dari dokter tentang kematian dan penyebabnya. Sehingga pada saat di-upload, kita ada datanya," kata Ganjar.

"Kalau ada yang tidak bener ya akan kami tindak. Kalau kemudian itu ternyata sudah benar, ya kami clearence bahwa tidak ada yang semacam itu sehingga tidak membuat geger," tegasnya.

"Kan jangan sampai juga kita menyinggung perasaan orang kan. Tenaga medis sudah bekerja sangat baik jangan sampai ada prasangka buruk kepada mereka," tutupnya.

Jokowi: Tidak Perlu Sok-sokan Lockdown

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Covid-19Ganjar PranowoMoeldokoRumah SakitJawa Tengah
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved