Virus Corona
Tegaskan Tidak Ada Zona Merah di Jawa Tengah, Ganjar Pranowo: 14 Daerah Zona Kuning, 21 Zona Oranye
Langkah serius pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) melakukan penanganan Covid-19 membuahkan hasil cukup signifikan.
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Langkah serius pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) melakukan penanganan Covid-19 membuahkan hasil cukup signifikan.
"Alhamdulillah datanya cukup bagus, pada pekan ke-39 hari ini, data kami menyebutkan tidak ada yang ( Zona) merah," kata Ganjar, seperti dalam keterangan tertulisnya.
Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo usai memimpin rapat rutin koordinasi percepatan penanganan Covid-19 di Gradhika Bhakti Praja kompleks kantor Pemprov Jateng, Senin (28/9/2020).

• Ganjar Langsung Telepon Walkot Tegal soal Konser Dangdut di Daerahnya: Tidak Memberikan Contoh Baik
Ganjar menjelaskan, terhitung sejak pandemi muncul pada Januari 2020, saat ini tak ada satu daerah di Jawa Tengah berstatus sebagai zona merah.
Pasalnya, beberapa daerah yang sebelumnya berstatus sebagai zona merah sudah berangsur-angsur membaik.
Kota Semarang misalnya, penurunannya cukup bagus sehingga membuat daerah itu kini berstatus warna oranye.
"Namun ada beberapa daerah yang menjadi perhatian salah satunya Banyumas. Banyumas naik karena kemarin ada klaster pondok pesantren. Sekarang kami bantu penanganannya, termasuk Kebumen yang juga kami bantu," terangnya.
Senada dengan Ganjar, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo membenarkan tidak ada daerah berstatus zona merah di Jawa Tengah pada pekan ke-39 saat ini.
"Data kami, zona merahnya tidak ada. Kondisi saat ini, ada 14 daerah masuk kategori zona kuning dan 21 lainnya zona oranye," kata Yulianto.
Pasalnya, dua minggu sebelumnya ada 6 daerah di Jateng yang tergolong zona merah, kemudian menurun dan sekarang tidak ada.
Menurutnya, penurunan kasus di Jawa Tengah ini disebabkan beberapa faktor termasuk 15 indikator yang dapat mempengaruhi daerah dalam hal zonasi.
"Antara lain penurunan kasus penularan, kematian dan lainnya. Ada banyak hal, yang melandasi itu," ucap Yulianto.
Yulianto menerangkan, penurunan kasus di Jawa Tengah saat ini bahkan lebih dari 50 persen dibanding puncak penularan kasus yang terjadi pada minggu ke-36.
• Kata Ganjar Pranowo soal Viral Chat Pasien Ingin Tularkan Covid-19: Ada Semacam Konflik Tetangga
Hal itu diikuti dengan penurunan angka kematian yang juga menurun drastis pada minggu ke-30.
"Kalau perilaku masyarakat sudah membaik dan operasi yustisi terus dilakukan, maka ini akan terus membaik," pungkasnya.