Virus Corona
Jubir Penanganan Covid-19 Sulsel Bantah Isu RS Ambil Untung dari Jenazah PDP: Cuman Rp 400 Ribu
Isu rumah sakit ambil untung dari penguburan PDP Corona diduga ikut mendorong warga mengambil paksa jenazah pasien-pasien PDP.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
"Tapi kita mulai tangkap orang-orang itu provokator," tegasnya.
Barulah setelah terjadi penolakan pemakaman jenazah Covid-19, kerusuhan berlanjut pada aksi pengambilan paksa jenazah PDP.
"Ini merembet ke pengambilan jenazah paksa," kata Nurdin.
"Kita tidak kekurangan pengamanan, jadi dia memang hebat ini."

• 4 Fakta Kasus Jemput Paksa Jenazah Covid-19 Makassar, 5 Reaktif Corona hingga Bukan Anggota Keluarga
Gubernur kelahiran Parepare itu menduga ada pihak yang terganggu di saat pemprov Sulsel mulai bisa menangani Covid-19.
"Jadi masuknya luar biasa, sekarang ini karena kita sudah menangani Covid, terus beberapa inovasi-inovasi kita lakukan. Tentu ada yang tidak nyaman dengan kondisi ini saya kira," jelasnya.
"Tapi kita tetap positif thinking saja, kita akan melakukan pengamanan lebih ketat lagi."
Berdasarkan informasi yang ia dapat, Nurdin mengatakan para provokator di balik aksi penjemputan paksa jenazah PDP mengangkat isu konspirasi rumah sakit.
Isu tersebut menarasikan pihak RS berusaha meraup keuntungan dari kondisi pandemi Covid-19.
"Jujur saya sampaikan hampir (semua -red) isu yang dia (provokator) tebar adalah ini adalah sebuah skenario Covid ini untuk memberikan keuntungan yang besar kepada rumah sakit, kepada perawat, dokter," papar Nurdin.
"Itu isu yang dia bangun."
Nurdin secara tegas membantah isu-isu tersebut.
"Padahal betul-betul nakes kita sudah bekerja siang malam, berpisah dengan keluarga, jadi tidak seperti itu (isu yang beredar)," pungkasnya. (TribunWow.com/Anung)