Virus Corona
Berbicara di Depan 40 Wali Kota dan Gubernur di Dunia, Anies Singgung Langit Jakarta Kembali Biru
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menjadi pembicara utama di Forum Cities Against Covid-19 Global Summit 2020 secara virtual.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menjadi pembicara utama di Forum Cities Against Covid-19 Global Summit 2020 secara virtual.
Anies Baswedan berkesempatan berpidato di depan wali kota dan gubernur di 40 kota/provinsi dari berbagai negara di dunia.
Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube tvOneNews pada Minggu, (7/6/2020), Anies mengatakan bahwa yang terpenting untuk saat ini adalah melihat masa depan.

• Anies Baswedan Larang Perusahaan PHK Karyawan yang Karantina Mandiri saat Masa PSBB Transisi
Ia ingin semuanya bisa mengambil hikmah dari pandemi Virus Corona.
"Namun yang ingin saya katakan di sini adalah bagaimana kita harus melihat ke depan."
"Maksud saya kita semua berpengalaman menghadapi pandemi ini tapi saya pikir penting bagi kita semua untuk melihat hal-hal di balik pandemi ini," jelas Anies.
Pada kesempatan itu, Anies ingin membagikan sejumlah pemikiran bahwa Jakarta tetap bergerak maju setelah pandemi Covid-19.
"Selama lebih dari enam bulan banyak dari kita yang berjuang untuk menyelamatkan warga kita memastikan mereka dapat hidup normal kembali."
"Tapi ijinkan saya pada kesempatan ini untuk membagikan beberapa buah pemikiran tentang bagaimana Jakarta bergerak maju (move fordward)," ungkapnya.
• Anies Buat Pergub Baru soal PSBB Transisi, Ruas Jalan Diutamakan Bagi Pejalan Kaki dan Pesepeda
Lalu, Anies menyinggung soal Jakarta akan mulai mengakhiri Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Jakarta mulai akhir minggu ini akan memperlonggar PSBB," kata dia.
Lalu, ia mengungkit bahwa pemerintah Jakarta mengalami krisis kesehatan dan ekonomi selama tiga bulan terakhir akibat pandemi Covid-19.
"Tapi ada yang penting juga adalah selama tiga bulan belakangan ini, kami tidak hanya mengalami masalah namun juga kesempatan-kesempatan."
"Masalah yang terjadi setidaknya ada dua."
"Yang pertama krisis kesehatan dan ekonomi, kedua yang kita semua sepertinya mengalaminya," ujar Anies.
• Umpamakan Transisi Gagal, Anies Baswedan Tak Segan Kembalikan Semua ke Rumah: Bila Angka Meningkat
Langit Lebih Biru
Lalu, Anies menyinggung bahwa pandemik membuat orang sadar bahwa perkembangan teknologi juga justru bisa menciptakan lingkungan yang lebih asri.
"Di sisi lain kita juga mengalami terobosan-terobosan dalam bidang digital dan lingkungan yang lebih asri," kata dia.
Lalu, ia menyinggung soal pertemuan-pertemuan para pejabat sebelum Virus Corona muncul.
"Pertemuan ini dapat terlaksana setahun atau enam bulan lalu tapi tidak kita lakukan."
"Kita sebelumnya melaksanakan pertemuan (tatap muka) para wali kota di lokasi dan waktu tertentu," katanya.
• Bahas Sanksi saat PSBB Transisi, Wagub DKI Dapat Acungan Jempol Pakar Epidemiologi: Ini Masa Bahaya
Pandemi ini membuat sadar bahwa dengan perkembangan teknologi apa yang tidak mungkin menjadi mungkin.
"Tapi pandemi ini tiba-tiba memungkinkan kira melihat kesempatan-kesempatan baru terobosan dalam bidang digital dan lingkungan yang lebih asri," katanya.
Anies mencontohkan, di Jakarta langit menjadi lebih bersih semenjak adanya kebijakan pembatasan sosial karena adanya pandemi Covid-19.
"Untuk kami di Jakarta yang polusi merupakan salah satu tantangannya dalam tiga bulan terakhir kami mendapatkan langit yang biru kembali."
"Sehingga masyarakat mulai menyadari bahwa inilah yang dapat terjadi," kata dia.
Lihat video berikut:
Pujian Pakar Kesehatan soal Kebijakan Anies Perpanjang PSBB
Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat, dr Hermawan Saputra melayangkan pujiannya kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Pujian yang diucapkannya itu berkaitan dengan perpanjangan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di wilayah DKI Jakarta hingga 18 Juni 2020.
Dilansir TribunWow.com dari kanal YouTube Apa Kabar Indonesia tvOne, Kamis (4/6/2020), Hermawan menyebut Anies Baswedan begitu bijak hingga memutuskan perpanjangan PSBB.

• Jakarta Terapkan PSBB Transisi, Menkominfo Johnny Plate: Bisa Jadi Barometer Dunia Internasional
• Kasus Corona di DKI Menurun, Sosiolog Singgung Arus Mudik ke Jatim: Jangan-jangan Episentrum Pindah
Ia juga menyebut kebijakan Anies Baswedan sesuai dengan analisis yang dilakukan bersama Ikatan Kesehatan Masyarakat.
"Kelihatannya Pak Gubernur DKI cukup elegan dan bijak ya," ucap Hermawan.
"Sebenarnya ini sesuai dengan analisis kami dari ikatan kesehatan masyarakat."
Hermawan mengatakan, pihaknya memprediksi puncak Virus Corona akan mencapai puncaknya pada pertengahan Juli 2020 mendatang.
"Karena kalau kita lihat laju konsisten angka tiap hari, angka insiden kita, sehingga prediksi kami prevalensi akan mencapai puncak pada pertengahan Juli," kata Hermawan.
"Persis antara tanggal 15 sampai 16 Juli (2020)."
Terkait hal itu, ia lantas menyinggung rencana pemerintah menerapkan New Normal.
Hermawan mengatakan, pemerintah perlu memastikan sejumlah syarat sebelum benar-benar menerapkan New Normal.
• Jusuf Kalla Sebut Salat Jumat Besok Bisa Digelar di Masjid: Apabila DKI Tak Lagi Perpanjang PSBB
Menurut dia, syarat tersebut tak hanya dari segi epidemiolgis, namun juga dari aspek perilaku masyarakat.
"Artinya kalau kita mengistilahkan kenormalan baru itu harus memenuhi beberapa persyaratan," ujar Hermawan.
"Tidak hanya sekedar angka epidemiologis tetapi juga angka infrastruktur, persiapan aspek perilaku dan penguatan komunitas masyarakat."
"Di samping itu juga peningkatan kapasitas atau health system capacity," sambungnya.
Lebih lanjut, Hermawan memuji kebijakan Anies Baswedan untuk memperpanjang PSBB.
Ia pun turut mengapresiasi kebijakan Anies Baswedan untuk meningkatkan penanganan Virus Corona di level rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW).
"Jadi tidak sekedar angka epidemiologis tapi ada fase-fase persiapan dan ini transisi," jelas Hermawan.
"Sebenarnya ada maksud yang cukup baik dari yang disampaikan Pak Gubernur itu."
"Ketika ada perpanjangan ini tapi diperkuat basisnya komunitas yaitu kelurahan, RT, RW," sambungnya.
Masih menyinggung pernyataan Anies Baswedan, Hermawan membenarkan jika wilaah DKI Jakarta memerlukan masa transisi sebelum menerapkan New Normak.
Hal itu perlu dilakukan agar masyarakat tak kaget dengan kehidupan mendatang seusai wabah Virus Corona.
"Tetapi yang paling penting Beliau ingin mempararelkan dengan persiapan atau transisi, ini berkaitan dengan transisi edukasi dan penyiapan infrastruktur."
"Maka itu protokol kesehatan nanti kan harus dipakai oleh seluruh bidang kehidupan sehingga proses ini menjadi smooth," tandasnya.
• PSBB Jakarta Diperpanjang, Anies Baswedan Terapkan Ganjil Genap di Pasar: Beroperasi Separuh
Simak video berikut ini dari menit awal:
(TribunWow/Mariah Gipty/Jayanti Tri Utami)