Breaking News:

Terkini Nasional

Khawatir Negara Tak Lagi Demokrasi, Guru Besar Undip Prof Suteki: Atau Sudah Terjatuh ke Okhlokrasi

Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip), Professor Suteki mengaku khawatir Indonesia sudah tidak lagi menganut sistem demokrasi.

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Atri Wahyu Mukti
Youtube/Refly Harun
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun (kiri) bersama Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip), Professor Suteki (kanan) dalam tayangan Youtube Refly Harun, Rabu (3/6/2020). Professor Suteki mengaku khawatir Indonesia sudah tidak lagi menganut sistem demokrasi. 

TRIBUNWOW.COM - Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip), Professor Suteki mengaku khawatir Indonesia sudah tidak lagi menganut sistem demokrasi.

Dilansir TribunWow.com, Suteki mengatakan bahwa situasi yang terjadi dalam pemerintah belakangan ini jauh dari sifat-sifat demokrasi.

Suteki mengaku mendapatkan banyak intimidasi dari beberapa pihak lantaran menyuarakan pendapat yang berbeda dengan pemerintah.

Hal ini disampaikan Suteki dalam tayangan Youtube Refly Harun, Rabu (3/6/2020).

Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun (kiri) bersama Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip), Professor Suteki (kanan) dalam tayangan Youtube Refly Harun, Rabu (3/6/2020).
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun (kiri) bersama Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip), Professor Suteki (kanan) dalam tayangan Youtube Refly Harun, Rabu (3/6/2020). (Youtube/Refly Harun)

 

Cerita Dapat Ancaman Pemecatan ke Refly Harun, Suteki: Aparatur Sipil Negara, Bukan Sipil Pemerintah

Dilansir oleh TribunWow.com, ia mulanya menjelaskan bahwa sistem demokrasi sebenarnya tidak bertahan lama sejak pertama kali ada pada tahun 1998 yang menandai berakhirnya masa orde baru.

Menurutnya, karena adanya hegemoni dari pemimpin terhadap kekuasaan maka demokrasi perlahan menjadi luntur.

Suteki berpendapat bahwa kondisi yang tepat untuk menggambarkan pemerintahan saat ini adalah menuju represifme, yakni mulai banyaknya tekanan, penindasan ataupun ancaman.

"Sebenarnya demokrasi yang kita buka mulai 98 itukan sebenarnya dari sebelumnya orang mengatakan ada otoriter kemudian dibuka 98 menjadi demokrasi," ujar Suteki.

"Tetapi itu tidak berlangsung lama, jadi demokrasi kemudian karena hegemoni kekuasaan menurut saya pengamatan itu kemudian demokrasi pelan tapi pasti seolah-olah menuju represifme," jelasnya.

"Jadi di situ ada namanya intimidasi-intimidasi dan seterusnya, datangnya dari manapun."

Suteki kemudian mempertanyakan dan bahkan meragukan Indonesia masih berada dalam taraf demokrasi.

Dirinya menyinggung soal kelanjutan dari sistem demokrasi yang menurut sejarawan Yunani, Polybios, yakni okhlokrasi.

Refly Harun Ungkap Keluhan pada Prof Suteki soal Kebebasan Berpendapat: Sedikit-sedikit Bisa Dipecat

Pemerintahan okhlokrasi yakni memunculkan seseorang atau pihak yang sangat kuat dan memegang penuh kendali pemerintahan.

Selain itu, mereka yang berkuasa itu belum tentu dapat memimpin sebuah negara dengan baik.

"Saya jadi bertanya betulkan sekarang ini kita masih berada di alam demokrasi atau kalau ini menurut Polybios lanjutan demokrasi ini kan bisa terjatuh pada namanya okhlokrasi," ungkapnya.

Halaman
1234
Tags:
Refly HarunYouTubeUniversitas Diponegoro (Undip)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved