Virus Corona
Sebut Bisnis Tak Bisa Tunggu Vaksin Corona Ditemukan, PM Italia Akhirnya Pilih Longgarkan Lockdown
Italia akhirnya mengambil 'risiko dengan perhitungan' dengan melonggarkan lockdown, demi memulihkan ekonomi.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Pandemi Virus Corona yang menyebar di dunia tak hanya mengancam nyawa, tetapi juga kelangsungan bisnis dan ekonomi.
Meski sudah beberapa bulan menyebar, vaksin virus asal Wuhan, China itu hingga kini belum ditemukan.
Tak mau berlarut, Italia akhirnya mengambil 'risiko dengan perhitungan' dengan melonggarkan lockdown, demi memulihkan ekonomi.
• Sri Mulyani Bebaskan PNS Kemenkeu Kerja dari Mana Saja sesudah Corona, Gaji dan Tunjangan Tetap
Hal itu disampaikan oleh Perdana Menteri (PM) Italia, Giuseppe Conte.
Conte mengumumkan bahwa perjalanan dari dan ke Italia, serta antarawilayah di dalam Italia, akan diperbolehkan mulai 3 Juni mendatang.
Gimnasium, kolam renang, dan pusat olahraga akan kembali dibuka pada 25 Mei, kemudian bioskop dan teater dibuka pada 15 Juni.
Lebih jauh, para pelancong dari negara-negara Uni Eropa akan diizinkan masuk ke Italia tanpa harus menjalani karantina selama dua pekan.
Langkah-langkah ini merupakan keputusan besar bagi negara yang sempat mencatat jumlah kasus positif Virus Corona terbanyak di dunia.
Italia juga yang menjadi negara pertama di Eropa yang memberlakukan lockdown di seantero wilayah saat kasus-kasus Covid-19 muncul di kawasan utara pada Februari.
Kini, tingkat penularan di Italia merosot drastis. Begitu pula dengan angka kematian.
Pada 27 Maret lalu, Italia mencatat lebih dari 900 orang meninggal dunia akibat Covid-19. Kini, sebanyak 153 orang meninggal dunia dalam 24 jam terakhir.
Secara keseluruhan, menurut para pejabat Italia, sebanyak 31.763 orang meninggal dunia—jumlah tertinggi ketiga di dunia di bawah Amerika Serikat dan Inggris.
Angka-angka ini mendorong PM Conte memberlakukan serangkaian pelonggaran lockdown dengan "risiko yang diperhitungkan".
"Kami menempuh risiko yang diperhitungkan mengingat kurva penularan bisa naik lagi," kata Conte dalam pidato yang disiarkan televisi.
"Kami harus menerimanya, sebab kalau tidak demikian kami mungkin tidak bisa memulai lagi."