Breaking News:

Virus Corona

Sebut Bisnis Tak Bisa Tunggu Vaksin Corona Ditemukan, PM Italia Akhirnya Pilih Longgarkan Lockdown

Italia akhirnya mengambil 'risiko dengan perhitungan' dengan melonggarkan lockdown, demi memulihkan ekonomi.

Editor: Lailatun Niqmah
kompas.com/Andrea Merola
Turis yang mengenakan masker melindungi dari paparan virus corona mengunjungi Piazza San Marco, di Venesia, Italia, 24 Februari 2020. 

Conte menegaskan negaranya tidak bisa menunggu sampai vaksin ditemukan, karena "Kami bakal mengalami perekonomian dan struktur sosial yang rusak parah".

Sejumlah daerah di Italia telah menyerukan pelonggaran yang lebih drastis, namun PM Conte mengatakan pelonggaran akan dilakukan secara bertahap guna menghindari gelombang penularan kedua.

Toko-toko dan restoran akan kembali dibuka pada Senin, 18 Mei, dengan syarat menjaga jarak aman.

Gereja-gereja juga bersiap memulai kembali ibadah pada hari yang sama, namun jemaah diharuskan menjaga jarak dan memakai masker.

Agama-agama lain juga dipersilakan menunaikan ibadah masing-masing.

Apa yang sudah diumumkan?

Sebelumnya, Conte menguraikan bagaimana Italia akan memulai "Fase Dua" dalam melonggarkan kebijakan lockdown.

Langkah-langkah tersebut meliputi:

  • Warga akan diizinkan bergerak di sekitar wilayah mereka sendiri - tetapi tidak di antara wilayah yang berbeda;
  • Pemakaman dihadiri maksimal 15 orang, dan idealnya dilakukan di luar ruangan;
  • Atlet individu dapat melanjutkan latihan, dan orang dapat melakukan olahraga tidak hanya di sekitar rumah mereka, tetapi di daerah yang lebih luas;
  • Bar dan restoran akan dibuka kembali untuk pesanan dibawa pulang mulai 4 Mei (tidak hanya layanan pengiriman seperti sekarang), tetapi makanan harus dikonsumsi di rumah atau di kantor;
  • Salon, bar dan restoran diharapkan akan dibuka kembali untuk seperti dalam keadaan normal mulai 1 Juni;
  • Toko-toko ritel akan dibuka kembali pada 18 Mei - bersama dengan museum dan perpustakaan;
    Tim-tim olahraga juga akan dapat mengadakan latihan kelompok mulai 18 Mei

"Jika kita tidak menghargai tindakan pencegahan kurva akan naik, kematian akan meningkat, dan kita akan memiliki kerusakan permanen pada ekonomi kita," kata perdana menteri.

"Jika kamu mencintai Italia, jaga jarakmu."

Di Italia, orang-orang yang meninggal di rumah atau fasilitas perawatan tidak disertakan dalam hitungan nasional, sehingga banyak yang percaya tingkat kematian dan infeksi yang sebenarnya bisa jadi lebih tinggi dari angka resmi.

Mau Keluar-Masuk DKI Jakarta Selama Virus Corona? Begini Cara Lengkap Membuat Surat Izinnya

Tonggak penting

Analisis Mark Lowen, koresponden BBC News di Roma

Otoritas Italia menyebut angka tersebut "sangat mendorong".

Jumlah orang yang saat ini terinfeksi oleh Virus Corona telah menurun untuk pertama kali; sebuah tonggak penting, meskipun ada fakta bahwa jumlah tes yang dilakukan lebih sedikit dari hari sebelumnya,

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Tags:
Vaksin Virus CoronaVirus CoronaItalia
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved