Virus Corona
Kisah Perawat Corona di Sumsel Diminta Melayani padahal Kekurangan APD: Kami Juga Manusia, Takut
Ketua PPNI Sumatera Selatan HM Subhan mengeluhkan kurangnya dukungan terhadap tenaga medis.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Lailatun Niqmah
Tidak hanya itu, para petugas kesehatan diminta meninggalkan penginapan khusus di Hotel Wings, Jalan Arteri Kualanamu, Medan.
Dilansir oleh TribunWow.com, belum ada pemberitahuan resmi alasan tenaga medis diberhentikan secara sepihak.
• Soroti Keluarga Tak Mampu Diusir dari Kontrakan di Medan, Hotman Paris Tegur: Temanku Gubernur Sumut
Seorang perawat relawan Covid-19 di RS GL Tobing Teddy Soaloon Purba menjelaskan kronologi kejadian yang dialami rekan-rekan tenaga kesehatannya (nakes).
"Sebelum diarahkan untuk meninggalkan penginapan oleh koordinator kami, kami sebelumnya disuruh satu kamar menjadi dua orang, tapi kami menolak," jelas Teddy Soaloon Purba, dikutip dari Tribun-Medan.com, Sabtu (2/5/2020).
Mereka kemudian diminta segera meninggalkan lokasi penginapan.
"Sampai pada pukul 12.00 WIB tadi kami diberhentikan bertugas dan diminta untuk meninggalkan penginapan tanpa penjelasan dan surat perintah," lanjut Teddy.
Menurut Teddy, seluruh tenaga medis diminta berhenti pada saat itu juga, termasuk dokter umum, dokter spesialis, petugas laboratorium, dan radiologi.
Para nakes kemudian segera mematuhi perintah tersebut.
Tidak hanya itu, upah yang dijanjikan untuk tenaga medis juga belum cair.
Sebelumnya para tenaga medis di rumah sakit rujukan Covid-19 tersebut telah bekerja selama satu bulan.
Teddy mendapat informasi bahwa upah mereka masih dalam proses pencairan.
"Untuk upah memang masih dalam proses pencairan, belum diterima para tenaga medis, infonya masih diproses," ungkap Teddy.
Para tenaga medis yang mendapat pemberhentian sepihak tersebut kemudian menemui Ketua Persatuan Dokter Umum Indonesia (PDUI) Rudi Rahmadsyah Sambas.
Rudi, atau yang kerap disapa Ruben, mengaku terkejut mendengar hal itu.
Ia menyebutkan tidak tahu-menahu tentang pemberhentian ini.