Breaking News:

Virus Corona

Kisah Perawat Corona di Sumsel Diminta Melayani padahal Kekurangan APD: Kami Juga Manusia, Takut

Ketua PPNI Sumatera Selatan HM Subhan mengeluhkan kurangnya dukungan terhadap tenaga medis.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Petugas medis bersiap mengambil sample darah pengemudi angkutan umum saat Rapid Test COVID-19 secara Drive-Thru di Halaman Gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (20/4/2020). Direktorat Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan mengadakan Rapid Test bagi pengemudi angkutan umum untuk mencegah penyebaran Virus Corona atau Covid-19. 

"Saya belum sempat melihat Whatsapp, semua ini rasanya mendadak sekali," kata Rudi Rahmadsyah Sambas.

"Kami merasa seperti diusir, lah, semua kawan-kawan pun sudah berpencar ini, penginapan sudah ditutup," lanjutnya.

Sementara itu Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mengakui mengalami keterbatasan dana untuk penanganan Covid-19.

Hal itu dikonfirmasi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Alwi Mujahit.

Ia menyebutkan pemprov harus menggelontorkan biaya ratusan juta rupiah untuk operasional RS GL Tobing.

"Rp 530 juta dalam dua minggu kita telah keluarkan anggaran untuk membiayainya," kata Alwi Mujahit.

Alwi menyebutkan pihaknya yang meminta tenaga medis agar satu kamar penginapan ditempati dua orang.

Hal tersebut ia imbau demi menghemat anggaran.

Melihat penolakan tenaga medis, Alwi memutuskan untuk memindahkan pasien positif ke rumah sakit lain.

"Kita tidak bisa paksa mereka, kalau tetap begitu terpaksa pasien kita pindahkan ke tempat lain," jelas Alwi. (TribunWow.com/Brigitta Winasis)

Sumber: Tribun Sumsel
Tags:
Virus CoronaAlat Pelindung Diri (APD)Sumatera Selatan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved