Breaking News:

Virus Corona

Pemudik Kerasan di Tempat Karantina sampai Ogah Pulang, Wali Kota Solo: Saya Tidak Butuh Dipuji

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menanggapi seorang pemudik yang enggan pulang dari tempat karantina karena terlalu nyaman.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Tiffany Marantika Dewi
WARTAKOTA/Nur Ichsan
TUMPAH RUAH - Ribuan calon penumpang tumpah ruah memenuhi arel Terminal Bus AKAP Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (23/4/2020). Jelang satu hari penerapan larangan mudik, suasana di terminal ini ramai sekali seperti saat mudik.lebaran. (Wartakota/Nur Ichsan) 

Sanksi itu adalah karantina sementara di rumah yang terkenal angker, yang berlokasi di Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen.

Dalam tayangan Mata Najwa, Rabu (29/4/2020), Bupati Sragen Kusdinar Untung Sukowati menjelaskan mengenai pelaksanaan hukuman itu.

Namun ia tidak bisa menahan tawanya saat menceritakan bentuk hukuman yang diberikan untuk warga yang melanggar.

Pasalnya, pemudik yang diketahui melanggar ketentuan karantina mandiri akan ditempatkan di gedung kosong yang tidak terpakai dan terkenal berhantu.

Presenter acara, Najwa Shihab kemudian menanggapi sanksi unik yang diterapkan Bupati Sragen tersebut.

"Ditempatkan di rumah yang terkenal angker itu membuat kapok ya Bu Bupati," ujar Najwa sambil tersenyum.

Mendengar perkataan tersebut, Kusdinar tertawa dan menjelaskan bahwa hukuman tersebut bertujuan memberi efek jera.

"Memang harus dibuat kapok mbak, orang Indonesia itu takut sama hantu, jadi ini hanya kita ambil efek jeranya mereka," kata Kusdinar sambil tertawa.

"Supaya mereka bisa mematuhi dan disiplin terhadap komitmen ini. Karena untuk kesehatan bersama."

"Mereka pulang kampung jangan sampai membawa penyakit dibawa pulang ke kampung," imbuhnya.

Rumah
Rumah "Angker" di Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, yang digunakan untuk mengkarantina warga yang melanggar aturan isolasi mandiri, Jumat (24/4/2020). (kanal YouTube KompasTV)

 Dikarantina di Rumah Angker, Seorang Warga Sragen Mengaku Jera Melanggar: Anak Saya Nangis Terus

Kusdinar kemudian mengungkapkan bahwa ide yang tak sengaja didapatnya saat melakukan kunjungan tersebut terbukti efektif.

Sebanyak 3 orang pemudik yang melanggar ketentuan hanya kuat bertahan di rumah tersebut selama 3 hari lantaran ketakutan.

"Di desa Sepat ada gedung kosong yang sudah 10 tahun tidak di huni, kita bersihkan, kita gunakan untuk itu," jelas Kusdinar.

"Akhirnya dipakai dengan tiga orang ini, dan mereka hanya bisa bertahan 3 hari karena merasa ketakutan," sambungnya sambil tersenyum. (TribunWow.com/Brigitta Winasis/Noviana)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
SoloFX Hadi RudyatmoKarantinaVirus CoronaMudik
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved