Virus Corona
Pemudik Kerasan di Tempat Karantina sampai Ogah Pulang, Wali Kota Solo: Saya Tidak Butuh Dipuji
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menanggapi seorang pemudik yang enggan pulang dari tempat karantina karena terlalu nyaman.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Mengenai fasilitas Joyokusuman, Rudy menyebutkan keadaannya tidak mewah.
"Manusiawi aja," jelasnya singkat.
Saat tiba di lokasi karantina, pemudik akan segera ditangani petugas kesehatan.
Pemudik akan langsung diambil sampel darahnya untuk dicek.
Rudy menyebutkan petugas karantina juga menyediakan fasilitas untuk menunjang ibadah puasa.
"Apalagi kalau ini suasana Ramadan atau puasa, kita juga layani dengan buka puasanya, sahurnya," ungkap dia.
Menurut Rudy, Ndalem Joyokusuman dapat menampung sampai 200 orang.
Meskipun begitu, ia berharap jumlah pemudik tidak bertambah.
• Viral ODP Corona Bandel akan Dikarantina di Rumah Angker, Kades: Ada yang Diperlihatkan Penunggu
Lihat videonya mulai menit 2:00
Bupati Sragen Siapkan Karantina di Rumah Angker
Bupati Sragen Kusdinar Untung Sukowati tak kuasa menahan tawa saat menceritakan sistem karantina yang dilakukan jajarannya bagi pemudik yang tidak patuh.
Pemerintah Kabupaten Sragen telah menyiapkan sejumlah langkah antisipatif untuk mencegah penularan Virus Corona di daerahnya.
Salah satu yang dilakukan adalah meminta para warga yang mudik atau warga yang dinyatakan berstatus orang dalam pemantauan (ODP) untuk karantina mandiri selama 14 hari.
• Peserta Kartu Prakerja Membludak, Jokowi: Pekerja Dirumahkan dan Korban PHK, Saya Minta Prioritaskan
Namun yang unik dari aturan ini adalah adanya sanksi bagi warga yang melanggar aturan tersebut.