Virus Corona
Suami Istri Meninggal dalam Sehari selang 13 Jam, Kondisi Menurun setelah Pasangan Wafat Lebih Dulu
Pasangan suami istri meninggal dunia berurutan dalam satu hari setelah dirawat di rumah sakit.
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Pasangan suami istri meninggal dunia berurutan dalam satu hari setelah dirawat di rumah sakit.
Keduanya yang berada di Bandar Lampung meninggal di RS Abdul Moeluk, Rabu (8/4/2020).
Dari hasil tes yang dilakukan, sang suami positif terjangkit Virus Corona.
Sedangkan istrinya berstatus pasien dalam pengawasan ( PDP).
• Jadwal Hari Libur dan Cuti Bersama Terbaru dari Pemerintah, Libur Lebaran Dipindah Akhir Tahun
Suami dirawat lebih dahulu, dinyatakan positif
Sang suami yang berusia 63, lebih dahulu masuk Rumah Sakit Abdul Moeloek Lampung.
Hasil tes menyatakan pasien itu positif terinfeksi corona (Covid-19).
Laki-laki itu merupakan pasien ke-13 positif corona di Lampung.
Setelah sang suami dinyatakan positif Covid-19, Dinas Kesehatan Lampung melakukan tes cepat.
"Sudah di-tracing dari pasien 13. Saat itu istri dan anak-anaknya sudah di-rapid test dan hasilnya negatif," kata dia.
Sang istri meninggal setelah dirawat sehari, status PDP
Sang istri yang berusia 69 tahun dirawat dan baru masuk ruang isolasi pada Selasa (7/4/2020).
Saat dibawa ke rumah sakit, pasien mengalami sesak napas.
• Awalnya Sempat Setuju, Warga di Semarang Tolak Jenazah Perawat yang Positif Corona
Setelah sehari dirawat, pasien yang juga memiliki riwayat gula darah itu meninggal dunia Rabu (8/4/2020) sekitar pukul 10.00 WIB.
Ketika meninggal sang istri masih berstatus PDP.
Pihak rumah sakit belum menerima hasil swab tenggorokan pasien.
"Kami baru mengambil tes swab tenggorokan pasien tadi pagi. Dan karena di Lampung tidak ada laboratorium jadi dikirim ke Palembang, hasilnya baru diketahui empat hari ke depan," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Reihana, Rabu (8/4/2020).
Suami meninggal
Sekitar 13 jam setelah sang istri meninggal, sang suami juga dinyatakan meninggal dunia. Sang suami yang positif corona mengembuskan napas terakhirnya pada Rabu (8/4/2020) sekitar pukul 23.08 WIB.
Sebelum dinyatakan meninggal, kondisi pasien menurun.
"Kemarin sore sekitar pukul 17.00 WIB kondisi pasien menurun. Perawat sudah memberikan penanganan maksimal namun pasien meninggal sekitar 23.08 WIB," kata Reihana, Kamis (9/4/2020).
Selain dinyatakan positif corona dan berusia lanjut, pasien positif ke-13 ini juga memiliki riwayat penyakit hipertensi.
"Jika lansia dan ada penyakit penyerta memang riskan," jelas dia.
Pandemi Virus Corona, Kalangan Mana Saja yang Lebih Berisiko Terjangkit?
TRIBUNWOW.COM - Ada beberapa kalangan dengan kondisi medis tertentu yang lebih rentan terjangkit Virus Corona (Covid-19).
Seperti diketahui, penyebaran virus tersebut telah ditetapkan berstatus pandemi dan telah banyak menimbulkan korban jiwa.
Meskipun awalnya dimulai dari gejala ringan yang mirip dengan flu biasa, virus yang menyerang organ pernapasan ini dapat mematikan apabila sistem kekebalan tubuh tidak siap.

• Achmad Yurianto Jelaskan soal Adanya Perbedaan Data Virus Corona antara Pemerintah Pusat dan Daerah
Ditambah lagi kondisi medis yang sebelumnya diidap dapat memperparah keadaan pasien.
Maka dari itu, penting memperhatikan kondisi kesehatan sebelum agar dapat memepersiapkan diri dalam menghadapi pandemi Virus Corona.
Berikut TribunWow.com merangkum tips yang dikutip dari laman resmi redcross.org tentang kondisi medis yang harus diwaspadai.
Perlu diingat, kondisi-kondisi berikut dapat terjadi pada orang dengan usia berapa pun.
1. Memiliki Penyakit Serius
Apabila memiliki penyakit serius yang pernah diidap, kewaspadaan terhadap Virus Corona harus ditingkatkan.
Sebagai contoh, sakit jantung, paru-paru, liver, diabetes, asma ringan sampai berat, obesitas, dan gagal ginjal.
2. Sistem Kekebalan Tubuh Rendah
Sistem imunitas atau kekebalan tubuh yang rendah harus menjadi alarm tanda bahaya.
Virus Corona diketahui berdampak lebih buruk pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang buruk.
Kekebalan tubuh yang rendah juga dapat terjadi pada pasien yang sedang menjalani pengobatan kanker.
3. Ibu Hamil
Ibu hamil harus terus-menerus memantau kesehatannya dalam masa yang rentan ini.
Alasannya adalah ibu hamil cenderung lebih rentan terkena penyakit yang disebabkan virus.
Meskipun begitu, sejauh ini belum ada penelitian yang menunjukkan resiko ibu hamil terjangkit Virus Corona lebih tinggi.
• Kabar Duka, Dokter sekaligus PNS Kemenkes dr Karnely Meninggal Dunia, Berstatus PDP Virus Corona
Apabila Anda termasuk dalam kategori tersebut, ada baiknya melakukan langkah pencegahan ekstra.
Berikut adalah sejumlah tips yang dapat Anda lakukan untuk menghindari Virus Corona.
1. Tetaplah Tinggal di Rumah
Sesuai anjuran pemerintah, kurangi aktivitas di luar rumah.
Tetaplah tinggal di rumah Anda dan hindari kontak langsung dengan orang lain.
2. Konsultasi dengan Dokter
Apabila Anda merasa perlu melakukan tindakan tertentu berkaitan dengan kondisi kesehatan, Anda dapat menghubungi dokter.
Terutama jika Anda membutuhkan obat-obatan tertentu sesuai kondisi tubuh Anda.
Ditambah lagi Anda harus lebih banyak berdiam diri di rumah sampai batas waktu yang belum ditentukan.
• Beda Sesak Napas Biasa dengan yang Diakibatkan Virus Corona, Ada Gejala Demam dan Batuk
3. Hubungi Layanan Gawat Darurat saat Mendapati Gejala
Gejala-gejala akibat Virus Corona meliputi batuk kering terus-menerus, demam tinggi, kelelahan, dan sesak napas.
Jika Anda mendapati gejala-gejala tersebut pada diri Anda atau orang lain yang memiliki kondisi kesehatan seperti di atas, isolasi diri selama 14 hari.
Apabila setelah itu masih didapati gejala, segera hubungi layanan kesehatan terdekat untuk mendapat perawatan.
(Tri Purna Jaya)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Pilu, Suami dan Istri Meninggal Berurutan dalam Sehari di Rumah Sakit yang Sama, Suami Positif Corona".