Virus Corona
Jaga Daya Tahan Tubuh Cegah Corona dengan Berjemur, Ini Durasi dan Waktu Terbaik Menurut Dokter
Dianjuran bagi masyarakat untuk melakukan sun-exposures atau berjemur di bawah paparan sinar matahari guna mencegah risiko terpapar Virus Corona.
Editor: Ananda Putri Octaviani
- Fotokarsinogenesis atau suatu mekanisme kompleks dari kerusakan DNA yang disebabkan oleh sinar UV
• Terkendala Cuaca Buruk, Penyelesaian RS Darurat Covid-19 di Pulau Galang Diundur 5 April 2020
Durasi dan waktu terbaik untuk berjemur
Dokter yang sehari-hari juga menjadi Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) itu, menjelaskan radiasi matahari yang mencapai permukaan bumi termasuk di antaranya, yakni radiasi UV, cahaya tampak, dan Infra Red antara 290 dan 4000 nm.
Sinar matahari terestrial berfluktuasi secara dramatis, tidak hanya dalam hal intensitas keseluruhan, tetapi juga dalam komposisi spektralnya berdasarkan waktu, ketinggian, dan garis lintang.
Menurut dia, kualitas dan kuantitas radiasi UV dari pancaran sinar matahari tersebut bervariasi tergantung pada faktor geografi dan waktu.
Namun, di lokasi dan iklim tertentu, sinar matahari cukup seragam dan dapat diprediksi sebagai sumber radiasi murah dan mudah didapat yang mungkin cukup untuk penggunaan diagnostik atau terapeutik.
dr. Pras menerangkan secara umum sinar UV dapat dibagi menjadi 3 tergantung panjang gelombangnya, yaitu UV-A, UV-B, dan UV-C.
Masing-masing sinar UV tersebut memiliki benefit dan risiko.
Oleh karena itu, penting bagi semua untuk memahami karakteristik dari sinar UV.
• Terharu Bantuan APD-nya Dipakai Dokter, Nikita Mirzani: Ternyata Dampaknya Baik Buat Orang Banyak
Sinar UV-C memiliki energi dan potensi terkuat untuk kerusakan biologis.
Untungnya bagi manusia, lapisan ozon menyerap hampir semua UV-C di permukaan bumi melalui penyerapan di atmosfer.
Dengan demikian, efek biologis sinar matahari terhadap manusia hanya berkaitan dengan UV-B dan UV-A.
Diperkirakan, 96,5 persen UV-A dan 3,5 persen UV-B mencapai permukaan bumi saat musim panas.
“Radiasi UV yang mencapai permukaan bumi terutama terdiri dari UV-A dengan komponen UV-B kecil,” jelas dr. Pras saat diwawancara Kompas.com, Selasa (31/3/2020).
dr. Pras mengatakan, salah satu aspek yang menarik dari paparan sinar matahari UV adalah bahwa sejumlah kecil UV sangat penting untuk produksi vitamin D pada manusia, namun paparan yang berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan kulit secara akut dan kronis.
• Cerita Perawat RSUP Persahabatan yang Dikucilkan Warga, Pernah Diwaspadai Jadi Pembawa Virus Corona