Virus Corona
Perjuangan Petugas Medis Berperang Lawan Virus Corona, Ungkap Kekhawatiran hingga Stok APD Menipis
Petugas medis kini menjadi garda terdepan negara dalam menangani wabah Covid-19.
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Petugas medis kini menjadi garda terdepan negara dalam menangani wabah Covid-19.
Tangan-tangan merekalah yang merawat pasien dari berstatus orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), hingga pasien positif Covid-19.
Merekalah para tenaga perawat yang rela menutup kesempatan berkumpul dengan keluarga di rumah demi berjibaku dengan penderita Covid-19.
Hari demi hari, siang berganti malam, tiada henti melayani para pasien yang terus berdatangan.
Apakah mereka tidak takut tertular? Siapa bilang.
Mereka justru menyimpan kekhawatiran besar karena menjadi pihak yang paling rentan tertular.
Namun apa daya, rasa takut itu harus dihindari.
• Pasien Positif Corona Pertama di Bukittinggi Tertular Suami yang Datang dari Malaysia
• Solo Tak akan Lockdown, Pemkot Solo Siap Gelontorkan Rp 16 Miliar untuk RS Rujukan Corona
Mereka harus pintar menyembunyikan wajah takut di balik masker mereka seraya membangun senyuman saat melayani pasien.
Bagi mereka, tugas lah yang paling utama.
Itu juga yang dikatakan dokter berinisial M.
M adalah dokter yang bertugas di salah satu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di kawasan Jakarta.
Walaupun rumah sakit tempat dia bekerja tidak dijadikan rujukan pelayanan pasien Covid-19, namun rumah sakitnya cukup sering menerima ODP, PDP, bahkan pasien positif Covid-19 untuk dirujuk ke RS rujukan yang ditunjuk pemerintah.
“Selama 20 tahun saya menjadi dokter, baru kali ini saya mengalami hal sepeti ini,” kata M ketika ditemui Kompas.com, Rabu (25/3/2020).
• 4 Tenaga Medis Diusir dari Kos karena Warga Takut Corona, Ketua Persatuan Perawat: Tak Beralasan
• Curhatan Dokter Rawat Pasien Corona: Perasaan Bersalah Apa yang akan Saya Bawa Seumur Hidup?
Walau M adalah seorang dokter, bukan berarti M tidak merasakan takut atas wabah ini.
Dia tahu persis jika virus ini akan dengan mudah menggerogoti tubuh manusia berusia yang lanjut.
Ditambah jika manusia itu mengidap penyakit lain yang berpotensi menurunkan sistem imun tubuh.