Pemulangan WNI Eks ISIS
Bahas WNI Eks ISIS, Badan Advokasi HAM Rafendi Djamin Singgung Maraknya Video Kekejaman Tentara ISIS
Penasihat Senior Human Rights Working Group Rafendi Djamin mengatakan maraknya video-video propaganda ISIS menimbulkan ketakutan terhadap WNI eks ISIS
Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
"Tapi dalam segi tindakan, dalam segi penindakan hukum kita dapat jempol dari dunia, akan tetapi kita masih gagal dalam persoalan deradikalisasi," katanya.
Meskipun demikian, Rafendi mengatakan deradikalisasi masih menjadi persoalan karena ada kasus di mana narapidana tindakan terorisme kembali melakukan aksi teror setelah bebas dari tahanan.
Pesan yang ingin disampaikan oleh Rafendi kepada pemerintah adalah melibatkan masyarakat dalam melakukan deradikalisasi.
"Satu kritik barangkali adalah terlalu didominasi oleh pihak aparat penegak hukum, padahal peran masyarakat sipil sangat besar," tandasnya.
• Guru Besar UI Sebut Deradikalisasi WNI Eks ISIS Tak akan Berhasil: Kita Bicara Surga
Lihat videonya di bawah ini mulai menit awal:
Mantan Teroris Curiga Penyesalan WNI Eks ISIS
Di Indonesia, seseorang yang pernah tergabung dalam praktik terorisme justru menyuarakan penolakannya terhadap kembalinya WNI eks ISIS.
Dikutip TribunWow.com dari kanal YouTube Talk Show tvOne, Jumat (7/2/2020), mantan napi terorisme Sofyan Tsauri khawatir soal masuknya WNI eks ISIS ke Indonesia.

• Bantah Rencanakan Pemulangan WNI Eks ISIS, BNPT: Mengaku sebagai WNI, Kita juga Enggak Tahu Ini
Ia menduga apa yang dilakukan oleh WNI eks ISIS merupakan langkah yang memanfaatkan simpati dan empati dari masyarakat serta pemerintah agar bisa kembali ke Indonesia.
"Yang kita khawatirkan sebetulnya bentuk pragmatisme atau oportuniti," kata Sofyan.
Sofyan kemudian menjelaskan beberapa istilah ajaran di dalam Islam yang membolehkan seseorang bersandiwara atau berbohong apabila sedang dalam kondisi darurat atau genting.
"Artinya mereka berpura-pura mengadakan Tauriah atau Kitman atau disebut juga dengan Takiyyah," paparnya.
Penyesalan dan kesedihan WNI eks ISIS diduga Sofyan merupakan salah satu bentuk kebohongan.
Mereka berbohong agar mendapat simpati sehingga kemungkinan untuk kembali ke Indonesia semakin besar.
"Mereka berpura-pura menyesal, lalu kemudian mereka masuk, ini yang kita khawatirkan," ungkap Sofyan.