Breaking News:

Pemulangan WNI Eks ISIS

Guru Besar UI Sebut Deradikalisasi WNI Eks ISIS Tak akan Berhasil: Kita Bicara Surga

Guru besar Hukum Internasional UI mengatakan akan sulit melawan janji-janji surga yang telah tertanam pada pola pikir bekas-bekas anggota teroris ISIS

Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
Youtube BBC News
Bekas anggota teroris ISIS dalam sel tahanan, YouTube BBC News, Jumat (7/2/2020) 

TRIBUNWOW.COM - Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana menjelaskan pendapatnya soal upaya pemerintah dalam program deradikalisasi bekas-bekas anggota teroris.

Hikmahanto mengatakan deradikalisasi tidak akan bisa ampuh untuk mengembalikan pola pikir para teroris yang telah didoktrin dengan janji-janji surga yang tertancap kuat dalam pikiran mereka.

Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal YouTube Kompastv, Sabtu (8/2/2020), mulanya Hikmahanto membahas soal status kewarganegaraan anak-anak Warga Negara Indonesia (WNI) eks ISIS.

 

Pesan Guru Besar UI ke Jokowi soal Pemulangan WNI Eks ISIS: Stop Jangan Wacanakan Hal Ini Lagi

Ia menjelaskan ada beberapa faktor yang dapat menghilangkan status kewarganegaraan anak-anak tersebut.

"Kalau dia (anak-anak WNI eks ISIS) masuk dalam dinas militer asing karena di usia belia, dia bisa saja kehilangan kewarganegaraannya," ujarnya.

"Kedua kalau misalnya dia sudah mengangkat sumpah untuk tunduk pada apa yang ada di ISIS, tentu dia juga bisa kehilangan kewarganegaraan," tambahnya.

Hikmahanto mengatakan masih ada kemungkinan anak-anak WNI eks ISIS tetap memiliki status WNI.

"Tapi kalau misalnya dia tidak, mungkin saja kewarganegaraannya ada," katanya.

Meskipun masih ada kemungkinan untuk mengevakuasi, Hikmahanto tetap menolak negara melakukan evakuasi WNI eks ISIS, karena memang tidak memiliki kewajiban untuk melakukan hal tersebut.

"Harus ada keikhlasan dari anak tersebut mau kembali atau tidak, baru kemudian pemerintah melakukan seleksi yang sangat-sangat ketat," katanya.

Doktrin Janji Surga

Hikmahanto kemudian membahas soal pencucian otak yang dilakukan oleh ISIS.

Pola pikir yang ditanamkan oleh ISIS kepada anggota-anggotanya disebut Hikmahanto telah tertanam begitu kuat pada anggotanya.

Sulit bagi pemerintah Indonesia untuk menghilangkan pola pikir ekstremis tersebut.

Terlebih apabila pemerintah Indonesia tidak memilki doktrin yang lebih kuat dibandingkan milik ISIS.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Tags:
ISISUniversitas Indonesia (UI)Warga Negara Indonesia (WNI)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved