Breaking News:

Terkini Nasional

Jawaban Pihak Kepolisian soal Jenazah Korban Aksi 22 Mei, Keluarga Sebut Dipersulit untuk Pemulangan

Berikut ini jawaban dari pihak kepolisan saat keluarga Harun (aksi 21-22 Mei) disebut sulit dipulangkan.

Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Massa aksi terlibat bentrokan dengan aparat Kepolisian di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019). Massa aksi pendukung yang sebelumnya berunjuk rasa di depan Bawaslu, menyerang asrama Brimob Petamburan, dan membakar beberapa kendaraan. 

"Enggak lama tim dari relawan datang ke rumah mencocokkan bahwa foto yang di share di grup itu mirip tidak dengan data yang mereka punya."

Didin bercerita tim relawan yang mendatanginya merupakan orang yang pertama kali menemukan Harun dan membawa ke RS.

"Tim relawan yang pertama kali menemukan anak saya di TKP terus diangkat ke ambulans. Jadi awal mereka tahu itu diangkat ke RS Dharmais mereka tahu semua kondisinya," ujar Didin.

"Kondisi anak saya di sininya nih (memegang tengkuk kepala) lembek terus ada peluru (memegang bahu kanan) lubang tembus katanya ke sini, ke paru-paru, jantung," kata Didin sambil menunjukkan beberapa luka yang didapat Harun.

"Akhirnya karena tidak tahan itu sekitar pukul 21.45 WIB dinyatakan anak saya enggak ada tanggal 22 (Mei)," tambahnya.

Viral di IG, Video Pengedar Narkoba Kabur Lewat Atap Rumah Warga dan Buat Masyarakat Sekitar Heboh

Keluarga Harun lalu diminta untuk ke RS mengambil jenazah dari Harun.

Jenazah Harun pun telah dipindahkan ke RS Kramat Jati, Jakarta.

Orangtua Harun memutuskan untuk mewakilkan pengambilan jenazah Harun ke keluarganya.

"Terpaksa saya wakilkan pada orang tua saya dan adik paling bungsu mereka jalan ke sana, sebenarnya tidak langsung ke Dharmais karena posisinya dioper ke RS Kramat Jati jadi sampai di Kramat Jati katanya tidak bisa diambil karena jenazahnya ini harus melalui proses minta surat pengantar dari Polres Jakarta Barat," kata Didin.

Namun, hingga Harun meninggal, pihak keluarga tidak diberi tahu apa penyebab Harun meninggal dunia.

"Tidak ada (yang beri tahu), bahkan waktu orangtua saya di Kramat Jati pun di rumah sakit itu tidak boleh melihat mayatnya," kata Didin.

"Dia hanya bisa melihat foto di HP, 'betulkah bapak ini namanya anak ini', dan namanya pun disebutkan Mr X," tambahnya.

Sebut Negara Tak Hadir Tangani Kerusuhan Aksi 21-22 Mei, Haris Azhar: Yang Muncul Malah Gubernur DKI

Didin tak mengetahui alasan anaknya tak diberi nama, saat itu ia hanya berpikir karena Harun tidak membawa kartu identitas sama sekali.

Ynu mengatakan hingga sekarang belum ada pihak kepolisian yang memberikan keterangan mengenai penyebab meninggalnya sang putra.

(TribunWow.com/Tiffany Marantika)

WOW TODAY:

Sumber: TribunWow.com
Tags:
22 Mei 2019Polisi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved