Terkini Nasional
Jawaban Pihak Kepolisian soal Jenazah Korban Aksi 22 Mei, Keluarga Sebut Dipersulit untuk Pemulangan
Berikut ini jawaban dari pihak kepolisan saat keluarga Harun (aksi 21-22 Mei) disebut sulit dipulangkan.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Claudia Noventa
Hal ini diceritakan oleh ayah Harun, Didin Wahyudi dan ibunya, Yuni, Senin (27/5/2019), dalam wawancara dengan tvOne yang diunggah di saluran YouTube tvOneNews, Senin (27/5/2019).
Yuni mengatakan anaknya pergi dari rumah sejak Selasa (21/5/2019).
Saat itu, kata Yuni, Harun berpamitan untuk bermain layang-layang sepulang sekolah.
Ia meminta uang Rp 5 ribu pada Yuni untuk membuat layangan bersama teman-temannya.
• Fakta Bom Bunuh Diri di Pospam Kartasura, Imbauan Gubernur hingga Terduga Pelaku Sempat Menghilang
Namun, hingga tiba waktu berbuka, Harun tak kunjung pulang ke rumah.
Keluarga masih menanti kehadiran Harun yang biasanya memang mengadakan berbuka bersama temannya.
Hingga sahur pada Rabu (22/5/2019) Harun juga tak kunjung pulang ke rumah.
Selepas berbuka, keluarga pun memutuskan untuk mencari Harun di tempat ia biasa bermain.
Beberapa temannya mengatakan bahwa Harun pergi ke daerah Slipi sejak Selasa (21/5/2019).
Belum selesai dalam pencarian, Didin dan Yuni di telepon untuk segera pulang ke rumah.
Selang beberapa waktu setelah pencarian Didin dan Yuni, tim relawan mendatangi rumah Harun untuk mencocokkan korban yang mereka temukan.
• Perubahan Sikap Terduga Pelaku Bom Bunuh Diri di Kartasura, Sempat Masuk Daftar Orang Hilang
Tim relawan mencoba mencari data berdasarkan korban yang ada di Rumah Sakit (RS) Dharmais, Jakarta.
Karena saat itu ada korban aksi 22 Mei yang mirip dengan Harun yang berusia muda juga.
"Jadi coba cocokkan fotonya Harun dengan yang ada di RS Dharmais karena di Dharmais itu ada anak umur 14 tahun korban tembak polisi, beritanya seperti itu," ujar Didin.
"Di share di grup HP saya memang mirip seperti Harun, matanya gitu mirip, tapi rambutnya agak keriting jadi enggak mirip Harun," tambah Didin.