Breaking News:

Terkini Nasional

Jawaban Pihak Kepolisian soal Jenazah Korban Aksi 22 Mei, Keluarga Sebut Dipersulit untuk Pemulangan

Berikut ini jawaban dari pihak kepolisan saat keluarga Harun (aksi 21-22 Mei) disebut sulit dipulangkan.

Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Massa aksi terlibat bentrokan dengan aparat Kepolisian di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019). Massa aksi pendukung yang sebelumnya berunjuk rasa di depan Bawaslu, menyerang asrama Brimob Petamburan, dan membakar beberapa kendaraan. 

TRIBUNWOW.COM - Aksi 21-22 Mei di Jakarta masih menyisakan banyak tanya.

Satu di antaranya terkait jenazah dari korban aksi 21-22 Mei.

Program acara Fakta menanyakan pada pihak kepolisian soal adanya polemik pemulangan jenazah di aksi 21-22 Mei, Senin (3/6/2019).

Diketahui, Harun (15) meninggal dunia akibar aksi 21-22 Mei, pihak keluarga mengatakan ada sejumlah kendala dalam pengurusan jenazah Harun dari rumah sakit.

"Pak ini ada yang harus diklarifikasi dari pihak kepolisian, kenapa karena pada waktu di RS Polri kita tahu ada jenazah yang bernama almarhum Harun Al Rasyid umur 15 tahun, saat kemudian proses sampai ke RS Polri keluarga merasa sempat dipersulit segala macam, sebenarnya apa yang terjadi Pak Iqbal dalam proses penanganan serah terima jenazah?," tanya Balqis pembawa acara Fakta.

Ustaz Yusuf Mansur Akui Sindiran Mahfud MD soal Ulama Kagetan Juga Mengarah Padanya

Pihak kepolisian yang diwakili oleh Irjen Pol. Muhammad Iqbal selaku Kadiv Humas Polri membantah adanya kabar tersebut.

"Saya kira tidak mungkin kepolisian untuk mempersulit itu karena dengan dipermudahnya proses identifikasi jenazah kita malah terbantu," ujar Iqbal.

"Karena kita sudah mempunyai petunjuk-petunjuk baik itu berupa informasi intelijen bahkan tersangka-tersangka yang sudah kita tangkap terus juga mereka melakukan BAP dan pengakuan-pengakuan bahwa kelompok ini adalah kelompok perusuh," tambahnya.

Ia lalu bercerita soal adanya kelompok perusuh yang ada di aksi 21 dan 22 Mei.

"Bahwa selalu ada 21 itu ada 2 segmen, 22 ada 2 segmen, ada peristiwa satu peristiwa 2," kata Iqbal.

"21 juga aksi damai enggak ada masalah pulang, tiba-tiba masa perusuh bag big bug dan lain-lain pakai mercon, pakai molotov, pakai parang, dan sebagainya."

"Menyerang bukannya menyampaikan pendapat, provokatif dsb, tanggal 22 lebih hebat lagi mereka berada di kelompok unjuk rasa damai itu kita katakanlah tidak sempat lagi salat isya, habis salat magrib mereka main."

Terduga Pelaku Bom Bunuh Diri di Pospam Kartasura Sering Hilang Misterius dan Tiba-tiba Kembali

Lihat videonya 31.32:

Diberitakan sebelumnya, Harun Al Rasyid (15) ditemukan meninggal dunia saat aksi 21 Mei.

Keluarga Harun sempat menceritakan kronologi pamitnya Harun dari rumah hingga ia dilaporkan meninggal dunia.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Tags:
22 Mei 2019Polisi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved