Pilpres 2019
Rocky Gerung: Penyelenggara Pemilu Promosikan Diri Profesional, Ternyata Berantakan dalam Segala Hal
Pengamat politik Rocky Gerung menyampaikan kritikannya terkait banyak petugas KPPS yang meninggal dunia selama proses pemilu 2019.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Pengamat politik Rocky Gerung menyampaikan kritikannya terkait banyak petugas KPPS yang meninggal dunia selama proses Pemilu 2019.
Diberitakan TribunWow.com, hal tersebut disampaikan Rocky Gerung dalam program Catatan Demokrasi Kita tvOne, Selasa (7/5/2019).
Rocky memaparkan, dirinya tentu berduka karena Pemilu 2019 ini telah merenggut nyawa banyak petugas KPPS.
Ia lantas menyampaikan kritikannya bahwa penyelenggara pemilu memiliki sistem yang berantakan terkait pemilu ini.
• KPU Pastikan Rekapitulasi Suara di Tingkat Kecamatan Hampir Selesai
"Saya tentu berduka terhadap keadaan itu. Tapi soalnya adalah dari awal penyelenggara pemilu ini mempromosikan diri sebagai profesional, dengan sistem yang rapi, yang ternyata berantakan dalam segala hal," tegas Rocky.
Rocky lantas memaparkan, dirinya ingin agar misteri di balik meninggalnya para petugas KPPS ini dibuka.
Karenanya, Rocky menyatakan persetujuannya jika diadakan Tim Pencari Fakta (TPF) untuk polemik Pemilu 2019 ini.
"Kita ingin agar supaya kasus ini supaya tidak jadi misteri, ya dibuka. Saya dukung ide TPF itu. Supaya ada tim yang imparsial," ungkap Rocky.
Namun, sambung Rocky, dirinya tak ingin jika TPF berasal dari pihak pemerintah.
"Jangan pemerintah. Karena pemerintah terlalu dalam terlibat dalam soal yang ini, Itu pentingnya tim itu tuh," kata Rocky.
Lebih lanjut, Rocky juga menyinggung soal legitimasi pemilu yang masih dipertanyakan.
"Pesta sudah selesai, tapi legitimasi dari pemilu ini masih dipertanyakan. Dan ini masih panjang, bahkan melampaui tanggal 22 (22 Mei, pengumuman rekapitulasi suara dari KPU)," kata Rocky.
"Itu ibarat meja pesta itu sudah dirapikan, tiba-tiba orang lihat di bawah meja itu kok berantakan, ada tulang segala macam, sampah dibuang di situ."
"Jadi pesta selesai, tapi di bawah meja ditutup rapi dengan karpet, segala macam borok, kekacauan. Itu yang ingin kita perbaiki itu," sambung dia.
Karenanya, Rocky kembali menegaskan bahwa dirinya ingin semua permasalahan pemilu ini dibuka secara apa adanya.