Terkini Daerah
Kesaksian Ayah Korban Tewas Diduga Pencuri Helm Unimed, Sebut Tak Ada Firasat dan Ungkap Kekecewaan
Poltak Sihombing (62), ayah korban penganiayaan lantaran diduga melakukan tindak pencurian di Unimed memberikan tanggapan terkait kasus tersebut.
Penulis: Laila Zakiyya Khairunnisa
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Poltak Sihombing (62), ayah Stefan Samuel Hamonangan Sihombing (21), korban penganiayaan lantaran diduga melakukan tindak pencurian di Universitas Negeri Medan (Unimed) memberikan tanggapan terkait kasus yang menewaskan anaknya tersebut.
Dikutip TribunWow.com dari Tribun Medan, Kamis (21/2/2019), Poltak mengungkapkan bahwa dirinya tak memiliki firasat bahwa anaknya akan pergi secepat itu.
Poltak merupakan pensiunan polisi dengan pangkat terakhir sebagai Aiptu.
Ia terakhir ditugaskan di SPN Sampali pada tahun 2015.

Kedua korban Joni Pernando Silalahi (30) dan Steven Sihombing (21), yang tewas dituduh mencuri helm di Unimed. (Capture Facebook Octavia Sinabutar)
• Tersangka Kasus Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi Diserahkan ke Kejaksaan Tinggi
Lelaki yang menggunakan tongkat penyangga untuk membantunya berjalan tersebut awalnya tak banyak bicara.
Namun akhirnya ia mengungkapkan bahwa pada saat itu Stefan berpamitan hendak pergi ke Unimed untuk main.
"Sore itu dia bilang mau ke Unimed main-main. Tapi ternyata itu terakhir kali aku bertemu dia sebelum meninggal," ucap Poltak memberikan keterangan.
Ia menduga alasan itulah yang disebutkan Stefan saat ditanya oleh petugas keamanan setempat sehingga kemudian dia dianggap sebagai pencuri.
• Kronologi dan Motif Sahri Bacok Temannya Lalu Serahkan Diri ke Polisi
Poltak menyayangkan kejadian yang kemudian merenggut nyawa anak lelakinya tersebut.
Bahkan dirinya sebagai pensiunan polisi mengaku bahwa tidak pernah melakukan tindakan kekerasan semacam yang dilakukan kepada anaknya itu.
"Nggak manusia semua mereka itu. Aku saja polisi nggak pernah begitu. Pas aku ngajar di SPN Sampali, nggak pernah siswa aku pukul dan tampari. Paling aku suruh lari keliling lapangan," sebutnya.
Poltak kemudian menyimpulkan bahwa kasus yang terjadi kepada anaknya ini bisa saja berkembang hingga menimbulkan 20 orang terlibat di dalamnya.
"Kalau bisa pelaku di hukum seberat-beratnya, setimpal dengan perbuatannya. Karena sudah dua nyawa mereka hilangkan. Kenapa perlakuannya seperti tidak manusiawi, sangat brutal," terangnya.
• Serahkan Diri ke Polisi setelah Bunuh Temannya, Sahri Mengaku Dendam karena Sapinya Mati
Ayah dari tiga orang anak ini kemudian menyangkut pautkan dengan istri Joni Pernando Silalahi (30) yang turut tewas dalam kejadian yang sama.
Ia meminta para pelaku penganiayaan untuk membayangkan berada di posisi istri Joni yang tengah hamil serta mengurus anak balita.