Pilpres 2019
Boni Hargens Ibaratkan Debat di ILC Bagaikan Mengurai Sampah di Muara Sungai
Boni Hargens mengibaratkan debat di Indonesia Lawyer Club (ILC) tvOne bagaikan mengurai sampah saat menghadiri acara tersebut, Selasa (15/1/2019).
Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Claudia Noventa
"Sehingga ini ada kepastian juga untuk masyarakat, memang pemerintahan ini juga mau menegakkan HAM, tetapi sekali lagi harus dilihat juga sampah-sampah menumpuk ini kenapa," ungkap Boni.
Sementara itu, sebelumnya diberitakan oleh Kompas.com, Sabtu (20/10/2018), selama empat tahun masa kepemimpinan Jokowi, agenda penegakan HAM dinilai tidak mengalami perubahan.
Satu dari beberapa indikatornya adalah penuntasan sejumlah kasus pelanggaran berat HAM masa lalu yang tak kunjung direalisasikan.
Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid mengungkapkan, selama menjabat presiden, Jokowi belum melakukan langkah signifikan terkait janji penuntasan kasus pelanggaran berat HAM masa lalu.
"Khusus untuk kasus pelanggaran berat HAM masa lalu, tidak ada satu kasus pun yang diselesaikan," kata Usman saat berbicara dalam Aksi Kamisan di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (18/10/2018).
"Jadi dengan begitu banyak dinamika antara Komnas HAM dan Jaksa Agung, bolak-balik dengan berkas yang tidak ada kemajuan sama sekali," imbuhnya.
• Di ILC, Rocky Gerung Tutup Kuping saat Mendengar Penjelasan Boni Hargens soal Pelanggaran HAM
Indikator lain yang dipaparkan Usman adalah data milik Biro Pusat Statistik (BPS).
Data BPS tahun 2017 menyebutkan skor demokrasi di Indonesia turun, dari angka 72 menjadi 70.
Selain mengesampingkan pemenuhan dan perlindungan HAM, pemerintah juga terkesan membiarkan munculnya bentuk-bentuk pelanggaran HAM baru.
Berdasarkan penelitian terbaru Amnesty International Indonesia, dalam 8 tahun terakhir ada 69 kasus pembunuhan dengan 95 orang korban tewas di Papua.
• Di ILC Fahri Hamzah Sesumbar di Tangannya Korupsi Hilang dalam Setahun, Karni Ilyas Membantah
Lebih lanjut menurutnya, seluruh kasus tersebut tidak ada satu pun yang dibawa ke pengadilan umum.
"Tidak ada satu pun keluarga korban yang mendapatkan keadilan. Termasuk kasus yang dijanjikan Presiden Joko Widodo yaitu pembunuhan terhadap empat orang remaja di Paniai pada 2014," kata Usman.
(TribunWow.com/ Atri)