Pemilu 2019
Bahas Pemilu Era Orde Baru dan Reformasi, Mahfud MD: KPU Selalu Salah di Mata yang Kalah
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menilai Komisi Pemilihan Umum (KPU) selalu disalahkan dan pasti mendapat kritikan.
Penulis: Vintoko
Editor: Claudia Noventa
"Bahkan, kalau kita catat di zaman Orde Baru, 32 tahun dan 7 kali pemilu tidak ada seorang pun yang melanggar pemilu itu dihukum," ujar Mahfud MD.
Namun saat zaman Reformasi, kata Mahfud MD, sudah ada lebih dari 160 orang yang masuk penjara karena melanggar pemilu.
"Ada yang memalsu dokumen, ada yang ketangkap membagi uang, ada yang meneror pemilih, ada semua," kata Mahfud MD.
Setelah itu, Mahfud MD berharap agar KPU tetap berjalan seperti biasa dan tidak terpengaruh kepada gangguan-gangguan.
"Oleh sebab itu, KPU terus aja jalan, kalau Anda terpengaruh oleh hal-hal yang seperti itu, Anda nanti malah tidak akan konsentrasi. Bahwa kritik itu pasti ada, sadarilah itu," tutur Mahfud MD.
• Tanggapi Twit Andi Arief soal Surat Suara Tercoblos, Mahfud MD: Termasuk Penyebaran Berita Bohong
Mahfud MD juga menyinggung soal sejumlah pimpinan KPU yang pernah digugat ke MK.
Dirinya menilai KPU selalu salah di mata yang kalah.
"Pokoknya enggak ada benernya KPU itu di mata yang kalah. Dan orang yang takut kalah itu selalu menyerang, bukan malah memberi masukan yang bagus."
"Saya tidak mengatakan yang mengkritik KPU itu tidak bagus, banyak yang bagus-bagus tadi, banyak."
"Anda (KPU) harus bekerja secara konsisten dan lurus, karena anda tidak boleh berharap tidak dikritik, pasti dikritik," tandas Mahfud MD.
Simak video selengkapnya di bawah ini:
• Pernyataannya Dibantah Wahyu Setiawan, Mantan Anggota KPU Terlihat Bertopang Dagu di ILC
Sebelumnya, Mahfud MD mengaku tersiksa mendengar perdebatan para tokoh soal keputusan KPU.
Menurutnya, para tokoh yang hadir hanya mengulang-ulang pernyataan yang sama tanpa ada akhir yang jelas.
"Sampai akhir yang dibicarakan enggak berubah, padahal dengan satu sesi saja sudah bisa disimpulkan seharusnya," ujar Mahfud MD.