Pesawat Lion Air Jatuh
Hari Ketiga Lion Air JT 610 Jatuh, Sinyal Kotak Hitam Terdeteksi dan Satu Korban Teridentifikasi
Terhitung tiga hari pasca tragedi Lion Air JT 610 jatuh, sinyal kotak hitam terdeteksi dan satu penumpang teridentifikasi jelas.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Pesawat Lion Air JT610 lepas landas pukul 06.20 WIB, Senin (29/10/2018), dari bandara Soekarno-Hatta, membawa 189 orang, yang terdiri dari 179 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak dan 2 bayi dengan 2 Pilot dan 5 pramugari.
Sekitar pukul 06.31 WIB, Pilot Pesawat Lion Air menghubungi ATC Soekarno-Hatta menyatakan mengalami kendala dan meminta kembali ke Bandara Soekarno-Hatta.
Tepat pukul 06.33 WIB, Air NAV menyatakan hilang kontak dengan Pesawat Lion Air JT 610.
• Australia Imbau Stafnya Tak Gunakan Lion Air Seusai JT 610 Jatuh, Ini Respons Pendiri Lion Group
Dari hasil evakuasi, tim pencarian telah menemukan serpihan jok/ busa tempat duduk pesawat dan potongan tubuh, kemudian potongan tersebut dimasukkan ke kantong jenazah yang kini tengah diidentifikasi di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
Sementara, mengenai hasil evakuasi potongan tubuh yang telah ditemukan Tim SAR Gabungan, pada Rabu (31/10/2018), telah menemukan perkembangan.
Tim Disaster Victim Identification bersama Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polri berhasil mengidentifikasi satu korban kecelakaan pesawat Lion Air JT610.
Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri, Irjen Pol Arthur Tampi, menjelaskan korban yang telah teridientifikasi yakni atas nama Cyntia Dewi, perempuan kelahiran Sidoarjo 12 September 1994.
Korban merupakan anak dari Bambang Supriyadi sebagai suami dan Surtiem sebagai istri yang beralamat Dusun Prumpon, RT 1 RW 1, Sukodono, Jawa Timur.
• Menhub Tunggu Kotak Hitam Ditemukan sebelum Tentukan Sanksi untuk Lion Air
Di dalam kantong tersebut, Arthur melanjutkan, terdapat bagian tubuh yakni tangan kanan lengkap dengan lima jarinya, kemudian menyambung satu bagian dada sampai perut.
Dari sana, Arthur mengatakan dilakukan perbandingan dengan sidik jari dari satu telunjuk yang kondisinya bagus dengan sidik jari di E-KTP milik korban dan akhirnya teridentifikasi.
"Dan itu menjadi satu bagian tak terpisahkan. Syukur Alhamdulillah ini akan menjadi lebih baik," tambahnya.
(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)