Breaking News:

Pesawat Lion Air Jatuh

Australia Imbau Stafnya Tak Gunakan Lion Air Seusai JT 610 Jatuh, Ini Respons Pendiri Lion Group

Pendiri Lion Group Rusdi Kirana, menanggapi kabar Australia yang mengimbau stafnya untuk tak menggunakan maskapai Lion Air, usai Jatuh.

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
(KOMPAS.com/JESSI CARINA)
Pendiri maskapai penerbangan Lion Air, Rusdi Kirana, usai menemui korban pesawat jatuh di Hotel Ibis Cawang, Selasa (30/10/2018). 

TRIBUNWOW.COM - Pendiri Lion Group Rusdi Kirana, menanggapi kabar Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT), yang mengimbau stafnya untuk tak menggunakan maskapai Lion Air.

Keputusan DFAT itu menyusul kabar jatuhnya Lion Air JT 610 rute Jakarta- Pangkalpinang di perairan Karawang, pada Selasa (31/10/2018).

Dilansir TribunWow.com dari Kompas.com, Rabu (30/10/2018), Rusdi mengatakan tidak masalah dengan larangan pemerintahan Australia tersebut.

Namun ia meminta jika nanti hasil investigasi mengatakan pihak Lion Air tidak bersalah, Pemerintah Australia harus menarik imbauannya.

"Kami menghargai mereka melarang, tapi setelah hasil investigasi itu ternyata bukan salah kami, kami minta mereka melakukan koreksi. Itu yang kita harapkan," ucapnya.

Menhub Tunggu Kotak Hitam Ditemukan sebelum Tentukan Sanksi untuk Lion Air

Lanjutnya, Rusdi juga bersedia Lion Air diberikan sanksi jika penyebab kecelakaan dari kesalahan manajemen.

"Kami tidak keberatan kalau memang ada hasil temuan yang menurut (audit) itu kami salah, kami tidak keberatan ada penalti," kata dia.

Sebelumnya, pejabat pemerintah dan kontraktor Australia diimbau untuk tidak menggunakan jasa penerbangan Lion Air atau maskapai lainnya yang merupakan bagian dari Lion Air, dilansir dari smartraveller.gov.au, Selasa (31/10/2018).

Imbauan itu juga berbunyi keputusan akan ditinjau ulang jika hasil investigasi sudah jelas.

"Menyusul jatuhnya pesawat Lion Air pada tanggal 29 Oktober 2018, para pejabat dan kontraktor pemerintah Australia di Indonesia telah diperintahkan untuk tidak terbang dengan Lion Air atau maskapai penerbangan mereka yang beroperasi di luar Australia.

Keputusan ini akan ditinjau ketika temuan dari investigasi kecelakaan sudah jelas. Pelancong Australia harus membuat keputusan sendiri tentang maskapai mana untuk bepergian (lihat Perjalanan lokal)," tulis imbauan tersebut.

Hari Ketiga usai Jatuhnya Pesawat Lion Air JT 610, Tim SAR Perluas Titik Pencarian ke Indramayu

Diberitahukan sebelumnya, Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 dilaporkan jatuh di sekitar Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018), dilansir dari Tribunnews, Senin (29/10/2018).

Pesawat Lion Air JT610 lepas landas pukul 06.20 WIB, Senin (29/10/2018), dari bandara Soekarno-Hatta, membawa 189 orang, yang terdiri dari 179 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak dan 2 bayi dengan 2 Pilot dan 5 pramugari.

Sekitar pukul 06.31 WIB, Pilot Pesawat Lion Air menghubungi ATC Soekarno-Hatta menyatakan mengalami kendala dan meminta kembali ke Bandara Soekarno-Hatta.

Tepat pukul 06.33 WIB, Air NAV menyatakan hilang kontak dengan Pesawat Lion Air JT 610.

Halaman
12
Tags:
Pesawat Lion Air JT-610Pesawat Lion Air JatuhLion AirAustralia
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved