Kisah Pengemis Ngesot, Dikira Pura-pura Lumpuh hingga Dibawa ke Kandang Bebek, Penghasilannya Segini
Ia adalah Harno, lelaki yang saat mengemis selalu mengenakan kopiah dan berjalan dengan cara ngesot.
Editor: Wulan Kurnia Putri
"Ketimbang di rumah cuma melamun meratapi nasib, saya putuskan buat ngemis," ujar pria yang mengaku masih bujang ini, Selasa (10/10/2017).
Ada rasa malu
Kota Yogya pun dipilih lantaran dinilai dekat dengan tempat tinggalnya.
Selain itu dipilihnya Yogya pun beralasan.
Dia malu bila sahabat dan kerabatnya tahu kalau dia mengemis.
Untuk itu, Harno memilih mengasingkan diri dari hiruk pikuk tanah kelahirannya.
Harno mengaku, saat ramai dia mampu kantongi Rp150 ribu dalam sehari beroperasi.
Jika perolehannya dihitung 30 hari kerja sebulan, maka yang diperoleh Harno bisa mencapai Rp4,5 juta setiap bulannya.
Namun, kalau benar-benar apes, dalam sehari dia mungkin hanya bisa membawa pulang Rp35 ribu.
Dengan pendapatan tersebut, Harno mesti pintar-pintar mengatur keuangan agar bisa mencukupi kebutuhan harian serta membayar kos bulanan.
"Kalau makan ya seadanya, kadang nempur beras Rp6 ribu, Rp10 ribu. Lauknya seadanya," katanya.
Indekos yang didiami Harno per bulannya Rp500 ribu.
Di ruangan kecil tersebut tak ada fasilitas wah.
Hanya ada kasur tipis, satu buah lemari pakaian, serta satu buah magicom.
Di tempat ini, Harno tinggal bersama pasangan belum resminya, Atun.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wow/foto/bank/originals/harno-saat-ditemui-di-indekosnya_20171016_185626.jpg)