Breaking News:

Dianggap Obat Tidur Biasa, Dumolid yang Jerat Tora Sudiro Ternyata Bisa Berakibat Fatal

Penggunaan benzodiazepin atau obat penenang jamak dilakukan. Kegunaanya pun beragam.

Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
Instagram/TribunWow.com/Kolase
Tora Sudiro dan Mieke 

Bila telah dikonsumsi dalam jangka panjang, lalu penggunaannya diputus secara tiba-tiba, efeknya pun bisa parah.

"Panas dingin, tidak bergairah, depresi, cemas, tidak bisa tidur,” ucap Andri saat dihubungi Kompas.com, Kamis (3/8/2017).

Menurut Andri, kebanyakan penggunaan benzo secara tunggal, tanpa disertai obat lainnya, durasinya tak lebih dari empat minggu.

Dokter umum pun, kata dia, tidak berani memberikan benzo lebih dari empat minggu kepada pasien. Lewat dari batas waktu tersebut, benzo hanya berhak diresepkan oleh psikiater.

Selain itu, psikiater dapat menggunakan benzo bersama obat antidepresi dan atau obat antipsikotik.

Baca Juga: Dumolid Bukan Narkotika, Kenapa Tora Sudiro Ditangkap Karenanya?

Untuk dumolid, Andri mengaku sudah tak lagi menggunakan obat tersebut sekitar tiga tahun.

Menurutnya, dumolid sudah jarang ditemukan di apotik dan rumah sakit resmi.

Penyalahgunaan obat penenang sebenarnya bukan hal baru.

Andri bercerita, sekitar era 70-80an, terkenal obat bernama mugadon.

Obat penenang tersebut juga dikenal sebagai obat beler.

“Efek utamanya buat tidur. Cuma ada efek lain yang disalahgunakan. Misalnya dalam tempo dosis besar. Efeknya keluar rasa berani, jadi percaya diri,” kata Andri.

Andri berharap pengawasan terhadap obat penenang dapat diperketat.

Pasalnya, masyarakat awam cukup mudah mendapatkan obat penenang secara daring. (Kompas.com/Lutfy Mairizal Putra)

Berita ini telah dimuat di Kompas.com dengan judul: Apa Akibatnya jika Kita Terus-terusan Mengonsumsi Dumolid dan Benzo?

Sumber: Kompas.com
Tags:
DumolidTora SudiroMieke Amalia
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved