Breaking News:

Terkini Daerah

Sosok ZP Pelaku Pengeroyokan Pemuda hingga Tewas di Masjid Sibolga: Residivis yang Kini Jual Sate

Sosok pelaku yang provokasi pengeroyokan pemuda berinsial AT di Masjid Agung Sibolga hingga meninggal dunia.

Instagram/Tribunnews
PELAKU PENGEROYOKAN - Tampang ZP, pelaku pengeroyokan pemuda di Masjid Agung Sibolga pada Jumat (31/10/2025). Terbaru, ZP disebut jadi provokator pengeroyokan pemuda di Masjid Agung Sibolga dan merupakan residivis, Kamis (6/11/2025). 

TRIBUNWOW.COM - Tewasnya AT akibat dikeroyok lima pelaku di Masjid Sibolga, Sumatera Utara pada Jumat (31/10/2025) menyedot perhatian publik.

AT dikeroyok karena tidur di masjid, alhasil dirinya dipukuli oleh lima orang pelaku termasuk berinisial ZP (57).

Menurut Ketua Badan Kesejahteraan masjid (BKM) Masjid Agung Sibolga, Ibnu Tasnim Tampubolon, ZP bukan takmir masjid.

Sehari-hari ZP bekerja sebagai penjual sate di dekat Masjid Agung Sibolga.

Ibnu juga menyebut dirinya tidak pernah melihat ZP salat.

"Pelaku bukan pengurus masjid, dan kami tidak pernah melihat mereka ikut salat di sini," ungkapnya pada Kamis (6/10/2025), dilansir oleh Tribunnews.

Di sisi lain, ia juga mengungkapkan bahwa ZP memang sering membuat onar dan bahkan sudah beberapa kali masuk penjara karena tindakan kriminal atau residivis.

Dalam kasus pengroyokan yang menewaskan AT, ZP berperan sebagai provokator yang menuduh AT mencuri kotak amal.

Baca juga: 3 Fakta Pembunuhan Perempuan di Hotel Palembang, Korban Dihabisi saat Hamil Muda

Kronologi Pengeroyokan

Pada Jumat (31/10/2025), AT saat itu diketahui hendak tidur di masjid, namun dilarang oleh satu dari lima pelaku yang berinisial ZP (57).

Namun, AT tetap memutuskan tetap beristirahat di sana, hal ini pun memicu kemarahan ZP.

ZP kemudian memanggil empat kawannya yang lain, yakni HB (46), SS (40), REC (30), dan CLI (38).

Kelima pelaku lalu menyeret dan memukuli korban di dalam hingga keluar masjid.

Terlihat dari rekaman kamera CCTV, kepala korban sempat membentur anak tangga dan diinjak-injak oleh pelaku.

Satu dari pelaku bahkan melemparkan buah kelapa ke arah kepala korban hingga mengalami luka parah.

Kronologi ini ditegaskan oleh AKP Rustam Silaban.

“Korban dipijak dan dilempar menggunakan buah kelapa oleh salah satu pelaku hingga mengalami luka parah di bagian kepala,” kata AKP Rustam Silaban pada Minggu (2/11/2025), dikutip dari Tribunnews.

Selepas dikeroyok, korban ditinggalkan begitu saja oleh para pelaku di pinggir jalan.

AT akhirnya ditemukan oleh warga yang melintas beberapa jam kemudian.

Ia lalu dibawa ke RSUD Dr.F. L. Tobing Sibolga, namun nyawanya tetap tidak tertolong dan meninggal dunia pukul 05.55 WIB.

Kini, kelima pelaku sudah ditangkap polisi dan terancam dijerat Pasal 338 subsider Pasal 170 ayat (3) Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) tentang tindak pidana pembunuhan atau kekerasan yang mengakibatkan kematian.

Adapun hukuman yang menanti pelaku ialah maksimal 15 tahun penjara.

Baca juga: Kemenag Buka Suara Seusai Aksi Pengeroyokan di Masjid Agung Sibolga yang Tewaskan Pemuda 21 Tahun

Tanggapan Kemenag

Kementerian Agama (Kemenag) menanggapi soal kasus pengeroyokan pemuda di Masjid Agung Sibolga yang berujung korban meninggal dunia.

Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Kemenag RI Arsad Hidayat menyebut tidak masalah untuk menggunakan masjid sebagai tempat istirahat.

“Saya pikir tidak ada masalah mereka untuk menggunakan masjid sebagai tempat istirahat,” kata Arsad Hidayat pada Rabu (5/11/2025), dikutip dari Kompas.com.

Arsad Hidayat turut menyebut masjid memiliki banyak fungsi di zaman Rasullullah.

Mulai dari tempat berdiskusi tentang urusan kenegaraan, hingga memutuskan perkara antara dua pihak yang sedang bersilisih.

Ia turut mengatakan bahkan Rasulullah pun tak segan warga non-muslim di masjid.

“Bahkan di sisi waktu, ya Rasul juga pernah menerima kedatangan rombongan dari warga non-muslim di masjid."

"Artinya, masjid ini fungsinya jauh lebih banyak daripada hanya sekadar tempat ibadah,” ungkapnya.

Sementara mengenai kasus pengeryokan yang terjadi di Sibolga, Arsad secara terbuka mengutuk tindakan tersebut.

“Tentunya berbela sungkawa atas kejadian yang terjadi pada korban, bahkan juga menyatakan secara bersama-sama mengutuk tindakan kekerasan,” ujarnya.

Ia meminta aparat penegak hukum untuk menindak tegas para pelaku.

(TribunWow.com/Peserta Magang dari Universitas Airlangga/Afifah Alfina)

Tags:
Masjid Agung SibolgaMeninggal DuniaSumatera UtaraKorban
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved