Terkini Daerah
135 Tahun Museum Radya Pustaka: Menjaga Nafas Sejarah dengan Ruang Belajar Ramah Anak
Museum Radya Pustaka berulang tahun ke-135 tahun dan merayakannya dengan mengadakan rangkaian kegiatan workshop yang ramah anak.
Penulis: Magang TribunWow
Editor: Yonatan Krisna
Kisah ini yang menurut Bangkit perlu dipahami masyarakat luas dan hal ini yang akhirnya menjadi poin utama dari peringatan 135 tahun Museum Radya Pustaka.
“Itu kan salah satu cerita yang mungkin adek-adek tidak tahu, tau nya ya simbol kaya buto, padahal itu adalah koleksi kita,” tutur Bangkit.
Baca juga: Ketika Budaya dan Empati Bertemu: Keheningan dalam Menjaga Eksitensi Batik Tulis di Laweyan Solo
Tantangan dan Solusi di Tengah Digitalisasi
Eksistensi museum di tengah diseminasi informasi yang semakin mudah lewat internet menjadi tantangan tersendiri.
Bangkit menyebut hal tersebut juga dialami Museum Radya Pustaka.
Kendati demikian, ia menekankan pentingnya kunjungan ke museum secara langsung.
Hal ini karena tidak semua informasi di internet bersifat holistik.
Utamanya di Museum Radya Pustaka yang menyimpan banyak manuskrip kuno dan tidak seluruhnya bisa diakses lewat gawai.
“Kita itu punya sekitar 400 lebih manuskrip tulisan tangan asli dan juga ribuan buku Jawa.”
“Nah itu tidak semua orang bisa baca, sebelum itu di-translate,” paparnya.
Hal ini yang menjadikan masyarakat harus mengunjungi langsung Museum Radya Pustaka untuk memahami nilai sejarah secara lebih mendalam.
Bangkit turut memaparkan soal upaya menjaga eksistensi sejarah di Museum Radya Pustaka dengan melibatkan masyarakat secara langsung.
Misalnya setiap bulan pihak museum rutin menyelenggarakan workshop bertema budaya dan sejarah.
“Tidak hanya waktu ulang tahun, kita sepanjang tahun punya agenda yang sering melibatkan anak sekolah, tapi ada kalanya juga untuk umum.”
“Misalnya belajar memahat, belajar menatah sungging wayang, membatik, menulis cerkak, kita juga pernah mengadakan lomba-lomba juga,” jelas Bangkit.
| Dua Kerangka Manusia Kondisi Hangus Ditemukan, Diduga Korban Demo Agustus yang Masih Hilang |
|
|---|
| AQUA Tolak Permintaan KDM untuk Pindah Kantor Pusat ke Jawa Barat, Sebut demi Efisiensi |
|
|---|
| Komentar Ahli sampai Anggota DPR soal Fenomena Motor Brebet di Jawa Timur setelah Diisi Pertalite |
|
|---|
| Kemensos Kirim Rp3 Miliar untuk Banjir Semarang yang Telan 2 Korban MD dan 2 Lain Hilang |
|
|---|
| Ponpes Putri Roboh di Situbondo Sebabkan 1 Santriwati Meninggal Dunia, Polisi Masih Dalami |
|
|---|