Kasus Vina Cirebon

2 Cerita Film yang Dianggap Penggiring Opini soal Orang-orang yang Terlibat dalam Kasus Vina Cirebon

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Korban pembunuhan geng motor, Vina yang terjadi 8 tahun lalu

"Filmnya saya juga belum pernah lihat sampai sekarang karena tidak boleh lihat sama pihak keluarga," tutur Linda.

"Iya (sering kesurupan). Kesurupan Vina bukan pertama kali saya kesurupan, dari kecil saya sudah sering."

Kuasa Hukum Vina, Putri Maya Rumanti (kanan) saat sedang diwawancarai media di depan Mapolres Cirebon Kota didampingi Linda (masker putih), Selasa (28/5/2024) dini hari. (Tribuncirebon.com/Eki Yulianto)

2. Pegi Bukan Anak Pejabat

Dikutip dari Tribun Jabar, film Vina: Sebelum 7 Hari dianggap tak sesuai dengan fakta di lapangan.

Padahal film itu mengklaim bahwa berdasarkan kisah nyata.

Banyak kejadian hingga latar belakang film yang telah diubah.

Hal tersebut membuat masyarakat terbawa opini sang pembuat film.

Praktisi Hukum Boyke Luthfiana Syahrir mengatakan jika satu di antara 3 DPO yakni Pegi atau Perong menjadi sasaran korban penggiringan opini, Jumat (24/5/2024).

Dalam film itu, Pegi diceritakan bahwa anak pejabat polisi yang turut jadi pelaku namun masih belum ditangkap.

Sementara hal itu berbeda dari kenyataannya, karena Pegi bukan anak di kepolisian dan menjadi DPO pertama yang berhasil ditangkap.

"Hingga akhir cerita film tersebut, dia (Pegi) tidak ditemukan atau hilang jejak dari kejaran pihak kepolisian," ujar Boyke.

Oleh sebab itu, Boyke meminta agar klaim kisah nyata dalam film itu agar ditarik karena tidak benar-benar sesuai dengan fakta.

"Informasi dari pihak kepolisian bahwa Egi atau Pegi alias Perong ini bukan anak Polisi sebagaimana di film, tapi anak dari seorang asisten rumah tangga," ujar Boyke.

"Maka seharusnya pihak rumah produksi film harus menarik kalimat "kisah nyata" dalam tulisan judul film tersebut," katanya. (TribunWow.com)