Akibatnya, Najjar akhirnya baru bisa berbicara dengan manajer umum pelabuhan, Hasan Koraytem, pada hari Senin (3/8/2020).
Dia mengatakan telah meminta Koraytem untuk mengirimkan semua dokumentasi yang relevan, sehingga dia bisa menyelidiki masalah tersebut.
Keesokan harinya, tepat setelah jam 6 sore (15:00 GMT), sebuah gudang yang diduga menyimpan ampnium nitrat di pelabuhan itu meledak, menghancurkan pelabuhan dan sebagian besar kota Beirut.
Najjar mengatakan dia mengetahui pada hari Rabu (5/8/2020) bahwa kementeriannya telah mengirim setidaknya 18 surat kepada hakim masalah mendesak Beirut sejak 2014, meminta barang untuk dibuang.
"Pengadilan tidak melakukan apa-apa. Itu kelalaian," kata Najjar.
Tetapi Nizar Saghieh, seorang ahli hukum Lebanon terkemuka dan pendiri Agenda Legal LSM tak setuju dengan hal tersebut,
"Tanggung jawab hukum utama di sini adalah pada mereka yang ditugaskan untuk mengawasi pelabuhan, otoritas pelabuhan dan kementerian pekerjaan umum, serta Bea Cukai Lebanon," terang Saghieh.
"Ini jelas tidak tergantung pada hakim untuk menemukan tempat yang aman untuk menyimpan barang-barang ini," imbuhnya. (TribunWow.com/ Via)