Breaking News:

Kabar Terkini

Demi Naik Haji, Tukang Batu di Solo Sisakan Rp 250 Ribu Sebulan untuk Kebutuhan Hidup Selama 3 Tahun

Perjuangan berpeluh keringat tukang batu asal Sukoharjo demi bisa menunaikan rukun Islam kelima yakni menunaikan haji.

|
HO TribunWow.com
Potret seorang tukang batu bernama Hantoro saat merapikan jalanan menuju salah satu masjid di Sukoharjo, Jawa Tengah (kiri) dan saat menunaikan haji tahun 2024 (kanan). Perjuangan berpeluh keringat tukang batu asal Sukoharjo demi bisa menunaikan rukun Islam kelima yakni menunaikan haji. 

Hantoro mengatakan, keinginan hajinya semakin tercambuk ketika mengantarkan ibu mertuanya melakukan proses haji pada tahun 2009 silam.

Dalam benaknya, terbesit kalimat “kapan ya giliran saya".

Bersitan itu terlintas karena ia sempat merasa pesimis dan minder untuk menunaikan rukun Islam kelima itu.

"Kalau keinginan naik haji itu kan, memang pertama kita kan orang iman nah tentu punya cita-cita, walaupun terkadang hanya “kaya gini kok punya cita-cita naik haji."

"Paling berkesan dan berhasil membuatku membulatkan tekad untuk haji terjadi pada 2009 lalu saat membantu mertuaku buat menyelesaikan proses haji. Saat itu, saya kerap mengantar ibu mertua ikut pengajian manasik haji secara rutin tiap hari tiap malam. Dalam hati terbesit "kapan ya giliran saya."

"Nah pada saat ibu mertua menerima koper haji itu kan yang membawa saya, karena saat itu kita goncengan, nah saat itu, di hati saya langsung bergetar. Kapan ya giliran saya, nah itu awalnya disitu awal mula saya bersemangat ingin naik haji disitu," jelasnya.

Seiring berjalannya waktu, tekad Hantoro untuk pergi haji  itu pun semakin kuat.

Rejeki dari Allah berupa warisan yang ia dapatkan menjadi langkah awalnya untuk menunaikan haji.

"Lalu, seiring waktu saya punya warisan, warisan saya dibeli kakak dalam bentuk uang. Meski saat itu hanya mendapatkan Rp 5 Juta, namun saya tabungkan ke bank sampai akhirnya kesampaian haji," lanjutnya.

Perjuangan Hantoro Buktikan jika Semua Bisa Haji

Perjuangan Hantoro untuk datang ke tanah suci Makkah dimulai pada tahun 2012.

Saat itu, ia mendatangi salah satu bank syariah di Kota Solo untuk membuka rekening haji.

Selepas menyelesaikan pembuatan rekening haji, Hantoro pun lantas menanyakan tentang program talangan haji kepada petugas bank.

"Saya buka rekening pada bulan Maret tahun 2012 , lalu saya bertanya kepada petugas haji, di salah satu bank syariah di Solo. Saya tanya terkait program talangan haji."

"Waktu itu saya hanya membawa uang Rp 2 juta, lalu petugasnya berkata kalau ingin ikut program talangan haji saldo rekeningnya harus ada Rp 5 juta."

Halaman
1234
Tags:
HajiSukoharjoBadan Pengelolaan Keuangan Haji (BPKH)SoloMakkah
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved