Berita Viral
Apa Itu Awan Tsunami yang Viral di Media Sosial, Benarkah Berkaitan dengan Gempa? Ini Kata BMKG
Biar kamu tidak penasaran, berikut ini penjelasan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait fenomena awan tsunami yang sedang viral
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Beberapa hari belakangan, di media sosial Twitter (X) ramai pembahasan terkait fenomen munculnya awan tsunami di berbagai daerah.
Sebagian netizen bertanya-tanya tentang apa itu awan tsunami? Dan benarkah awan ini berkaitan dengan potensi gempa atau tsunami?
Diketahui, fenomena awan tsunami bukan kali ini saja terjadi, pada 1 Januari 2019 lalu, hal serupa pernah terjadi di langit Makassar.
Kemudian juga ada fenomena awan tsunami yang menggemparkan warga Meulaboh Aceh pada 10 Agustus 2020.
Biar kamu tidak penasaran, berikut ini penjelasan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait fenomena awan tsunami yang sedang viral.
Baca juga: Cuaca Besok Sabtu 14 September 2024, BMKG: Jakarta Hujan Ringan, Riau, Sulbar-Maluku Hujan Lebat
Apa Itu Awan Tsunami?
Dikutip dari Kompas.com, prakirawan BMKG Ahmad Yani Semarang, Winda Ratri menjelaskan, secara ilmiah dalam dunia meteorologi, awan tsunami dinamakan dengan awan awan Arcus.
Fitur awan Arcus dapat ditemukan di antara jenis awan Cumulonimbus maupun Cumulus. Awan Arcus adalah awan yang lazim terjadi meskipun frekuensi kejadiannya termasuk jarang.
“(Awan Arcus) memiliki tinggi dasar awan yang rendah serta formasi pembentukannya horizontal memanjang seolah-olah seperti gelombang,” ujar Winda kepada Kompas.com, Selasa (10/9/2024).
Winda menerangkan, fenomena awan Arcus terbentuk sebagai hasil dari ketidakstabilan atmosfer.
Awan tersebut terbentuk di sepanjang pertemuan massa udara yang lebih dingin dengan massa udara yang lebih hangat serta lembap.
Kondisi atmosfer seperti itu membentuk tipe awan yang memiliki pola pembentukan horizontal memanjang.
“Kemungkinan (awan Arcus) pernah (muncul di Jawa Tengah), hanya saja kami belum pernah mendapatkan laporan ataupun dokumentasi terkait awan Arcus ini di sekitar wilayah Jawa Tengah,” ujar Winda.
Baca juga: Viral Fenomena Awan Merah Disertai Kilatan Petir di Jawa Timur, BMKG Minta Jangan Panik
Apa yang Terjadi jika Ada Awan Tsunami?

Menurutnya, jika awan Arcus muncul di suatu wilayah, awan ini dapat menimbulkan angin kencang dan hujan lebat.
Terjadinya hujan dan angin kencang akibat kemunculan awan Arcus dapat disertai dengan kilat atau petir di sekitar pertumbuhan awan.
Dikonfirmasi terpisah, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan, kemunculan awan Arcus juga dipengaruhi oleh fenomena angin laut dalam skala yang luas mendorong massa udara ke arah daratan.
Keberadaan awan Arcus murni merupakan fenomena pembentukan awan yang terjadi akibat adanya kondisi dinamika atmosfer.
Guswanto menegaskan, tidak ada kaitan antara awan Arcus dengan potensi gempa, tsunami, termasuk hal-hal yang berbau mistis.
“Masyarakat diminta tetap waspada terhadap potensi kondisi cuaca buruk dan dapat selalu memperbarui informasi cuaca dari BMKG,” katanya dikutip dari laman BMKG, Selasa (11/8/2020).
Masyarakat yang ingin memperoleh informasi terkini mengenai cuaca dari sumber resmi, BMKG dalam 24 jam terakir dapat mengunjungi laman bmkg.go.id, media sosial @infoBMKG, aplikasi iOS dan Android InfoBMKG, atau mendatangi kantor BMKG terdekat. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul BMKG Tegaskan Fenomena Awan Tsunami Tak Ada Kaitannya dengan Potensi Gempa atau Hal-hal Mistis
Sumber: Tribunnews.com
6 Fakta Mencengangkan Pratama Arhan & Zize: Hapus Foto Nikah, Foto dengan Mantan & 1 di Luar Dugaan |
![]() |
---|
5 Negara dengan Penduduk Terpadat di Dunia 2025, Ada Indonesia hingga 2 Tetangga Berseteru |
![]() |
---|
Hasto Kristiyanto dan Tom Lembong Dituding Terlibat Korupsi, PDIP Bantah Sebut Kesalahan Dicari-Cari |
![]() |
---|
Viral Pegawai Puskesmas Karaoke saat Jam Pelayanan, Dilakukan setelah Olahraga Pagi Bersama |
![]() |
---|
Reaksi Hasto Kristiyanto setelah Dengar Vonis 3 Tahun 6 Bulan Penjara untuk Kasus Suap Harun Masiku |
![]() |
---|