Sosok Abu Shuja'a, Komandan Brigade Tulkarem yang Tewas Diserang Israel saat Sembunyi di Masjid

TRIBUNWOW.COM - Komandan Brigade Tulkarem, Mohammad Jaber yang dikenal Abu Shuja'a dari Brigade Al-Quds tewas setelah diserang Israel pada Kamis, (29/8/2024).

Dilansir Anadolu Ajansi, Abu Shuja'a tewas diserang Israel saat bersembunyi di sebuah masjid di kamp pengungsi Nur Shams, Tepi Barat.

Gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ) mengatakan Abu Shuja'a merupakan salah satu anggota Brigade Tulkarem.

Baca juga: Guna Vaksinasi Polio di Gaza, Israel dan Hamas Setujui Jeda Perang selama 3 Hari

Untuk diketahui, Brigade Tulkarem merupakan kelompok militer bersenjata Palestina cabang dari Brigade Al-Quds yang merupakan sayap bersenjata militer Gerakan PIJ.

PIJ mengungkap Abu Shuja'a adalah sosok yang dikenal rakyat Palestina karena keteguhan dan keberaniannya.

Abu Shuja'a juga dikenal sebagai seorang pejuang perlawanan karena memilih untuk mengangkat penindasan dari rakyatnya.

Juru Bicara Militer Israel, Avichay Adraee menuduh Shuja'a dan empat pejuang Tulkarem melakukan serangan terhadap pemukim ilegal Israel di Tepi Barat yang diduduki.

Tentara Israel langsung mengepung Shuja'a dan empat pejuang lainnya pada Kamis, (29/8/2024) pukul 04.00 pagi waktu setempat.

Baku tembak antara Shuja'a beserta keempat prajuritnya dan tentara Israel pun tak terelakkan.

Kemudian, Shuja'a bersembunyi di sebuah masjid bersama para pejuang Palestina lainnya.

Baca juga: AS Jatuhi Sanksi kepada Israel atas Kekerasan Pemukim di Tepi Barat Warga Palestina

Akan tetapi, Israel terus menembakkan roket Energia ke dalam masjid, tempat Shuja'a bersembunyi. 

Hingga akhirnya Shuja'a ditemukan tewas karena serangan roket Israel.

Kelompok militan Jihad Islam, mengumumkan kematian Shuja'a di kamp pengungsian Nur Shams, yang berada di Tulkarem, Tepi Barat pada Kamis (29/8/2024).

Di wilayah tersebut, militer Israel juga telah melenyapkan nyawa lima militan, termasuk Abu Shuja'a.

Sebelumnya, Shuja'a sempat menegaskan tak takut mati syahid.

"Abu Shujaa, komandan Brigade Tulkarem dari Brigade Al-Quds," sayap bersenjata Jihad Islam, yang memiliki kehadiran kuat di kamp-kamp pengungsian di utara Tepi Barat yang diduduki, "tewas bersama beberapa saudara dari brigadenya setelah pertempuran heroik melawan tentara pendudukan (Israel)", kata Jihad Islam dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita AFP, Kamis (29/8/2024).

Dalam wawancara eksklusif bersama Al Mayadeen pada awal Agustus 2024, Shuja'a mengatakan, "Jika musuh membunuh saya, kami akan terus maju."

"Perjuangan tidak berakhir dengan satu orang, ada generasi lainnya yang siap bangkit untuk membela hak-hal kami (warga  Palestina), dan indikator terbesarnya adalah mati syahidnya seorang warga Palestina dan lebih banyak lagi di rumah-rumah di Tulkarem. Perlawanan terus berlanjut," tegasnya kala itu.

Baca juga: Alasan Israel Lakukan Operasi Militer di Tepi Barat hingga Sebabkan 10 Warga Palestina Tewas

Wawancara eksklusif bersama Al Mayedeen ini juga diunggah dalam media sosial X.

Tindakan tersebut juga merupakan bagian dari operasi militer Israel yang berskala besar.

Operasi militer ini berada di Tepi Barat yang terjadi sejak Rabu (28/8/2024).

Operasi itu merupakan operasi militer yang terbesar sejak 2022 silam. 

Sedikitnya 18 warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki tewas diserang tentara Israel, dalam kurun waktu 24 jam.

(Magang TribunWow.com/Marita Nur Isnawati)

Baca Berita Menarik Lainnya di Google News