Terkini Daerah
Update Kasus Tewasnya Siswa SMP di Padang, Pengakuan Keluarga hingga Alasan Polisi Tak Buka CCTV
Berikut lima fakta baru kasus tewasnya siswa SMP di Kota Padang, Afif Maulana alias AM (13).
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Kasus tewasnya siswa SMP di Kota Padang, Sumatera Barat bernama Afif Maulana alias AM (13) masih misteri, Kompolnas cek Tempat Kejadian Perkara (TKP) hingga alasan polisi tak buka CCTV.
Hingga kini, penyebab tewasnya AM masih menjadi misteri.
Jasad AM ditemukan di bawah jembatan Batang Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat, Minggu (9/6/2024) lalu.
Baca juga: Siswa SMP di Padang Tewas Diduga Dianiaya Polisi, Bantahan Kapolda Sumbar dan Kata Orangtua Korban
Muncul isu yang menyebut, AM tewas seusai disiksa oknum polisi.
Dilansir Tribunnews.com, berikut lima fakta baru kasus tewasnya AM:
1. Kompolnas Cek TKP
Ketua Harian Komisi Kepolisian nasional (Kompolnas), Irjen (Purn) Benny Mamoto terjun langsung ke TKP tewasnya AM, Kamis (27/6/2024) sekira pukul 03.00 WIB.
Kedatangan Benny disesuaikan dengan perkiraan waktu terjadinya pembubaran belasan orang yang diduga akan melakukan tawuran pada Minggu (9/6/2024) dini hari.
Hasilnya, Benny berhasil menghimpun beberapa kemungkinan penyebab kematian AM.
"Beberapa kemungkinan apakah dia terpeleset jatuh ketika mau lompat ke sebelah, ataupun memang sengaja melarikan diri ke sungai, tapi tidak mengira bahwa sungai itu tidak ada airnya atau kering, sehingga jatuhnya ke batu," ucap Benny, dikutip dari TribunPadang.com, Kamis.
Kendati demikian, Benny belum dapat menyimpulkan penyebab pasti tewasnya AM.
Baca juga: Viral 5 Siswi SMP Ejek Palestina saat Makan di Restoran Picu Amarah Netizen, Akui Kelewat Batas
2. Keluarga AM Dilarang Mandikan Jenazah di Rumah Duka
Sementara itu, Koordinator Bidang Advokasi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang, Diki Rafiqi, mengatakan pihak keluarga dilarang memandikan jenazah AM di rumah duka.
Menurut Diki, keluarga hanya diperbolehkan melihat wajah AM saja.
"Sayangnya, pihak keluarga dilarang memandikan (jenazah Afif) di rumah dan hanya boleh melihat wajahnya saja," ujar Diki, Rabu (26/6/2024).
Sumber: Tribunnews.com
| AQUA Tolak Permintaan KDM untuk Pindah Kantor Pusat ke Jawa Barat, Sebut demi Efisiensi |   | 
|---|
| Komentar Ahli sampai Anggota DPR soal Fenomena Motor Brebet di Jawa Timur setelah Diisi Pertalite |   | 
|---|
| Kemensos Kirim Rp3 Miliar untuk Banjir Semarang yang Telan 2 Korban MD dan 2 Lain Hilang |   | 
|---|
| Ponpes Putri Roboh di Situbondo Sebabkan 1 Santriwati Meninggal Dunia, Polisi Masih Dalami |   | 
|---|
| Simak Sanksi Pembakar Sampah dan Langkah Preventif Paparan Mikroplastik dari Hujan di Jakarta |   | 
|---|
 
							 
											 
											 
											 
											