Terkini Daerah
Siswa SMP di Padang Tewas Diduga Dianiaya Polisi, Bantahan Kapolda Sumbar dan Kata Orangtua Korban
Tewasnya seorang siswa SMP bernama Afif Maulana di Padang, Sumatra Barat menyisakan tanda tanya. Ini fakta-faktanya.
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Fakta-fakta terkait tewasnya Afif Maulana (13), seorang siswa SMP di Padang diduga dianiaya polisi hingga keterangan orangtua korban.
Diketahui, Afif ditemukan tewas dengan kondisi luka lebam di bawah jembatan Batang Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat, pada Minggu (9/6/2024) siang.
Jasad siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 5 Padang ini ditemukan warga yang sedang membuang sampah.
Baca juga: Video Viral Pencabulan Kakek 62 Tahun bersama Perempuan Muda di Penginapan, Dilakukan secara Sadar
Berdasarkan investigasi, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang menduga korban meninggal dunia karena disiksa anggota polisi yang sedang patroli aksi tawuran.
"Berdasarkan hasil investigasi LBH, kami melihat almarhum menjadi korban penyiksaan oleh kepolisian diduga dilakukan oleh anggota Sabhara Polda Sumbar," kata Direktur LBH Padang Indira Suryani, Kamis, (20/6/ 2024) dikutip dari TribunPadang.com.
Meski demikian, Pihak Polda Sumbar telah membantah soal dugaan ini.
Pihaknya kini tengah mandalami kasus kematian Afif Maulana.
Dilansir Tribunnews.com, berikut fakta-fakta tewasnya Afif Maulana siswa SMP di Padang:
1. LBH Padang: Saksi Lihat Motor Afif Ditendang
Berdasarkan keterangan teman korban berinisial A, Minggu (9/6/2024) sekira pukul 04.00 WIB, ia sedang berboncengan dengan AM dengan sepeda motor di jembatan aliran Batang Kuranji By Pass.
Malam pada hari itu disebut ada terjadi tawuran antar pemuda di lokasi itu.
Kemudian, pada saat bersamaan korban AM dan A sedang mengendarai motor dihampiri polisi yang berpatroli.
"Pada saat itu polisi menendang kendaraan korban AM terpelanting ke pinggir jalan. Pada saat terpelanting korban AM berjarak sekitar dua meter dari korban A," tutur Indira.
Indira mengatakan, pada saat itu korban A diamankan dan sempat melihat korban AM dikerumuni oleh polisi, namun keduanya terpisah.
"Saat ditangkap polisi, korban A melihat korban AM sempat berdiri dan dikelilingi oleh anggota kepolisian yang memegang rotan. Hingga saat itu, korban A tidak pernah lagi melihat korban AM," katanya.
Sumber: Tribunnews.com
Ajak Masyarakat Desa di Klaten Sadar Lingkungan, Mahasiswa KKN Unisri Buat Plangkat & Pojok Tanam |
![]() |
---|
Tingkatkan Kesadaran Kebangsaan Warga, Mahasiswa KKN 68 UNISRI Gelar HUT ke-80 RI di Desa Manjung |
![]() |
---|
Mahasiswa KKN 68 UNISRI Tata Kelola Perpustakaan SD 2 Manjung demi Tingkatkan Minat Baca Siswa |
![]() |
---|
Tingkatkan Rasa Percaya Diri, Mahasiswa KKN UNISRI Gelar Sosialisasi Public Speaking untuk Siswa SD |
![]() |
---|
Modal HP Pribadi, Mahasiswa KKN Unisri Bantu Promosikan Wisata di Desa Manjung |
![]() |
---|