Terkini Daerah
Detik-detik Afif Maulana sebelum Ditemukan Tewas Diungkap Orangtua Korban, Ungkap Sosok sang Anak
Ibu Afif Maulana, Anggun Anggriani menceritakan detik-detik sang anak sebelum ditemukan tewas di bawah jembatan Kuranji, Padang.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Tewasnya Afif Maulana (13) siswa SMP di Padang Sumatera Barat menyisakan duka mendalam bagi kedua orangtua korban yang bernama Afrinaldi dan Anggun Anggriani.
Diketahui, Afif Maulana ditemukan tewas dalam kondisi penuh luka di bawah jembatan Kuranji, Padang, Sumatera Barat pada Minggu (9/6/2024) lalu.
Sang ibu yakni Anggun Anggriani menceritakan detik-detik Afif Maulana sebelum ditemukan tewas.
Baca juga: Siswa SMP di Padang Tewas Diduga Dianiaya Polisi, Bantahan Kapolda Sumbar dan Kata Orangtua Korban
Anggun mengungkapkan, sebelum ditemukan tewas, Afif berpamitan kepadanya untuk menonton pertandingan sepak bola bersama rekannya pada Sabtu (8/6/2024) malam.
Di sisi lain, ayah Afif, Afrinaldi mengatakan agar sang anak tidak usah pulang ke rumah dan menginap di rumah temannya saja karena sudah larut malam.
Meski sudah meminta anaknya menginap, Anggun dan Afrinaldi tetap panik karena sejak malam harinya, komunikasi dengan Afif terputus.
Akhirnya, mereka baru mengetahui anaknya tewas dan jasadnya ditemukan di bawah jembatan Kuranji pada keesokan harinya lewat grup WhatsApp (WA).
Dengan hal ini, orang tua pun tidak terima bahwa Afif tewas karena terjun dari jembatan Kuranji ke Sungai Batang Kuranji.
"Enggak masuk akal ciri-ciri di badannya enggak seperti orang jatuh dari ketinggian," kata Afrinaldi.
"Kata A, posisinya saat malam itu, dia dari jalur lampu merah ke arah Balai Baru sebelah kiri jembatan. Kalau memang melompat atau jatuh harusnya posisinya di sebelah kiri. Ini malah ditemukan di tengah-tengah jembatan," kata Afrinaldi pada Senin (24/6/2024) dikutip dari Tribun Padang.
Baca juga: Video Viral Pencabulan Kakek 62 Tahun bersama Perempuan Muda di Penginapan, Dilakukan secara Sadar
Sementara, Anggun juga tidak terima bahwa Afif terlibat tawuran sebelum ditemukan tewas.
Dia mengungkapkan sang anak merupakan anak baik dan sehari-harinya hanya bermain futsal.
"Saya tidak menerima, anak di bawah umur, ga mungkin dia pegang pedang sebesar itu. Saya tahu kali anak saya kek mana. Tak pernah dia melakukan kek gitu. Sehari-hari dia kalau keluar rumah hanya main futsal sama dengan teman sebaya. Biasa jam 22.00 WIB malam udah tidur di rumah," kata Anggun.
Anggun pun masih bersikukuh bahwa anaknya tewas karena disiksa, karena di tubuh korban ditemukan bekas sepatu.
"Saya berharap pelaku yang menganiaya anak saya dipecat. Hukum mati, pecat, baru terobati luka ini," kata dia.
Sumber: Tribunnews.com
Ajak Masyarakat Desa di Klaten Sadar Lingkungan, Mahasiswa KKN Unisri Buat Plangkat & Pojok Tanam |
![]() |
---|
Tingkatkan Kesadaran Kebangsaan Warga, Mahasiswa KKN 68 UNISRI Gelar HUT ke-80 RI di Desa Manjung |
![]() |
---|
Mahasiswa KKN 68 UNISRI Tata Kelola Perpustakaan SD 2 Manjung demi Tingkatkan Minat Baca Siswa |
![]() |
---|
Tingkatkan Rasa Percaya Diri, Mahasiswa KKN UNISRI Gelar Sosialisasi Public Speaking untuk Siswa SD |
![]() |
---|
Modal HP Pribadi, Mahasiswa KKN Unisri Bantu Promosikan Wisata di Desa Manjung |
![]() |
---|