TRIBUNWOW.COM - Sosok taipan Prajogo Pangestu menjadi perbincangan setelah masuk dalam daftar 200 orang terkaya di dunia dan berada di urutan ke-27, versi majalah Forbes.

Sementara itu, di Indonesia, Prajogo Pangestu menempati posisi orang nomor 1 terkaya tahun 2024.

Berdasarkan data terbaru dari Forbes, harta kekayaan bersih Prajogo Pangestu mencapai  43,4 miliar atau sekitar Rp687,456 triliun.

Lantas, siapakah sosok Prajogo Pangestu, dan apa saja bisnisnya hingga membuatnya menjadi orang paling kaya di Indonesia dan nomor 27 di dunia?

Baca juga: 4 Orang Indonesia Masuk Daftar 200 Orang Terkaya di Dunia 2024 Versi Forbes, Siapa Saja Mereka?

Sosok dan Gurita Bisnis Prajogo Pangestu

Rupanya, harta kekayaan Prajogo Pangestu diperoleh lewat bisnisnya di industri diversifikasi.

Dikutip dari Forbes, Prajogo merupakan pendiri Barito Pacific Group.

Di perusahaan itu, ia menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan.

Di tahun 2007, Barito Pacific mengakuisisi 70 persen perusahaan petrokimia Chandra Asri yang juga terdaftar di Bursa Efek indonesia.

Empat tahun setelahnya, pada 2011, Chandra asri bergabung dengan Tri Polyta Indonesia dan menjadi produsen petrokimia terintegrasi terbesar di tanah air.

Pada 2015, Chandra Asri bekerja sama dengan produsen ban Prancis, Michelin, untuk mengembangkan pabrik karet sintetis di Indonesia.

Tetapi, 15 persen saham Chandra Asri diakusisi oleh Thaioil pada Juli 2021.

Meski demikian, Prajogo melebarkan sayap bisnisnya dengan mengakuisisi 33 persen saham BCPG Thailand senilai 440 juta dolar Amerika milik perusahaan produsen energi panas, Star Energy, di bulan Maret 2022.

Setahun setelahnya, perusahaan pertambangan batu bara milik Prajogo, Petrindo Jaya Kreasi, go public.

Prajogo lantas mencatatkan saham perusahaan energi terbarukan, Barito Renewable Energy, enam bulan kemudian, pada Oktober 2023.

Baca juga: 4 Fakta Hartono Bersaudara yang Namanya Disebut di Daftar Orang Terkaya Italia, Apa Kepemilikannya?

Berangkat dari meroketnya saham Barito Renewable Energy, pundi-pundi uang terus mengalir ke 'kantong' Prajogo.