Breaking News:

Perang Israel Vs Hamas

Viral Media Israel Klaim Indonesia Setuju Hubungan Resmi dengan Tel Aviv, Kemenlu Tegas Membantah

Viral di media sosial tangkap layar pemberitaan media-media Israel yang mengklaim Indonesia telah setuju membuka hubungan resmi dengan Israel.

Editor: Lailatun Niqmah
AFP/AHMAD GHARABLI
(Foto hanya ilustrasi, tidak terkait dengan isi berita) - Demonstran berkumpul dengan bendera Israel di Gerbang Damaskus di kota tua Yerusalem pada 29 Mei 2022, selama 'pawai bendera' Israel untuk menandai "Hari Yerusalem". Terbaru, Indonesia membantah menyetujui hubungan diplomatik dengan Israel, Kamis (11/4/2024). 

Dia menyebutkan beberapa negara memerlukan waktu tiga tahun, sebagian lagi lebih dari lima tahun untuk dapat diterima masuk OECD.

Menanggapi hal tersebut, pengamat hubungan internasional dari Universitas Padjadjaran Teuku Rezasyah mengatakan Indonesia sudah memiliki keanggotaan yang lebih bermanfaat dari segi ekonomi ketimbang bergabung dengan OECD, seperti ASEAN, MIKTA, kemitraan komprehensif dengan beragam negara, dan APEC.

Dia menambahkan, Indonesia jangan sampai terpancing oleh provokasi terkait isu Palestina-Israel.

"Saya pikir Indonesia nggak perlu masuk (OECD) dan kita jangan terpancing untuk masuk atau untuk menanggapi hal itu. Karena kombinasi ASEAN, APEC, ASEAN Community plus MIKTA, plus kemitraan ekonomi kawasan, plus perjanjian bisnis seperti Zona Perdagangan Bebas ASEAN-China, itu sudah jauh di atas OECD," ujarnya.

Menurut Rezasyah, kalau salah satu syarat menjadi anggota OECD adalah menjalin hubungan diplomatik dengan Israel, pemerintah Indonesia tidak akan berani mengambil risiko.

Dia menyarankan agar pemerintah mundur dari rencana bergabung dengan OECD.

Dia mengatakan OECD lah yang membutuhkan Indonesia sebagai negara berpenduduk terbesar di kawasan Asia Tenggara, kemdian diprediksi menjadi ekonomi terbesar nomor tujuh di dunia.

“ASEAN Free Trade Area digabungkan dengan MIKTA digabungkan lagi dengan regional economy comprehensive partnership angkanya sudah jauh di atas OECD,” tambahnya.

Jika sampai terjebak dengan isu relasi resmi dengan Israel, lanjut Rezasyah, pemerintah Presiden Joko Widodo bisa kelabakan. Dalam kondisi sekarang, berbicara hubungan dengan Israel saja bisa merepotkan pemerintah secara luar biasa.

Dia menilai masyarakat Indonesia itu sadar sehingga pemerintah tidak boleh main-main untuk membuka hubungan resmi dengan Israel, karena dampaknya akan sangat besar sekali.

Apalagi sejak 7 Oktober tahun lalu, Israel terus membombardir Jalur Gaza. [fw/ka]

Artikel ini telah tayang di VOA Indonesia dengan judul Indonesia Bantah Ingin Buka Hubungan Resmi dengan Israel Sebagai Syarat Jadi Anggota OECD 

Tags:
IsraelPalestinaGazaKementerian Luar Negeri (Kemenlu)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved