Ponpes Al Zaytun dan Ajarannya
Lempar Jumroh Pengikut Ponpes Al Zaytun, Lempar Minimal 7 Sak Semen Berisi Uang, Ini Tujuannya
Babak baru kontroversi Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Indramayu, Jawa Barat, terus berlanjut.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Rekarinta Vintoko
Anto juga mengatakan bahwa penggalangan dana Ponpes Al Zaytun dari jaringan bawah tanah yang tergabung dalam Negara Islam Indonesia (NII).
Sedangkan untuk memutarkan roda organisasi Ponpes Al Zaytun menggunakan dana dari anggota NII yang menyetorkan miliaran setiap bulannya.
"Dari mana dia bisa memutar roda organisasi pendidikan begitu besar dari luar," ujar Anto.
"Dari mana uangnya bukan dari Saudi, atau luar negeri, tapi dari dalam negeri," tambahnya.
"Dari orang-orang NII itu yang setiap bulan menyetorkan miliaran untuk memutar roda organisasi," jelasnya.
Baca juga: Pimpinan Ponpes Al Zaytun Ngaku Punya Intel di Jakarta, Panji Gumilang: 5 Menit Informasi Datang
Selain itu, Ponpes Al Zaytun juga memiliki program-program yang harus memerlukan biaya besar.
"Kita punya basis, punya program yang harus dijalankan, kita punya ibukota di Indramayu, punya program pendidikan, kesehatan, militer dan sebagainya ini harus dibiayai," tutur Anto.
Ratusan ribu pengikut Panji Gumilang juga menjadi penyuplai dana untuk Ponpes Al Zaytun.
Dari dana tersebut pula, Panji Gumilang bisa memiliki kapal yang berada di Ponpes Al Zaytun.
"Makanya jangan heran kalau 1 Muharram kumpul 100-200 ribu orang, itu real itu," ujar Anto.
"Itulah kapal selam yang besar yang suplai uang untuk kapal pesiar yang tidak punya mesin itu," tambahnya. (TribunWow.com)
Baca artikel lain terkait Ponpes Al Zaytun